SportFEAT.COM - Eks pembalap MotoGP, Casey Stoner rupanya masih dihantui masalah klasik sejak dirinya masih aktif membalap.
Casey Stoner menjadi salah satu legenda hidup dunia MotoGP yang namanya masih kuat dikenang sampai saat ini.
Masa emas karier balapnya bisa dibilang bersinar sekitar tahun 2006 sampai 2012.
Salah satu yang membuat nama Casey Stoner tak lekang oleh waktu bukan cuma kepiawaiannya menjadi pesaing ketat bagi Valentino Rossi kala itu.
Akan tetapi, pembalap asal Australia itu juga menjadi pembalap Ducati terakhir yang mampu menyandang status Juara Dunia MotoGP.
Casey Stoner mengukuhkan dirinya sebagai Juara Dunia pada musim MotoGP 2007 dan 2011.
Sampai saat ini, prestasi tersebut belum mampu diraih oleh pembalap Ducati lainnya.
Baca Juga: Enggan Perpanjang Kontrak, Nama Repsol Honda Terancam Absen Mulai MotoGP 2021
Baca Juga: Fabio Quartararo Ungkap Harapan Ini Usai Bertukar Helm dengan Charles Leclerc
Casey Stoner sendiri telah memutuskan gantung helm pada musim 2012.
Tujuh tahun berselang, Stoner sedikit berbagi cerita soal masalah klasik yang masih membelenggunya sejak dia masih aktif membalap.
Sudah menjadi kabar lama, jika Casey Stoner memang sering mengalami masalah kesehatan.
Tak sedikit seri balapan MotoGP yang harus dilewatkannya akibat menderita sindrom kelelahan.
Kini, meski sudah memutuskan tak lagi mengaspal, Stoner rupanya masih terus berjuang menghadapi masalah tersebut.
Bahkan, rasa lelah mudah menghampirinya tatkala ia melakukan aktivitas yang tidak terlalu berat.
Baca Juga: Indonesia Bisa Wujudkan Impian Valentino Rossi soal Seri Penutup MotoGP yang Ideal
Akibatnya, masa pensiun Stoner pun harus beberapa kali dilalui dengan berdiam diri atau beristirahat total dirumah.
Eks pembalap yang lekat dengan nomor 27 itu mengaku jarang bisa menikmati aktivitas rekreasinya, seperti karting (Go-kart) atau memanah yang menjadi hobinya.
"Sudah lebih dari satu tahun saya belum bermain karting lagi. Saya tidak punya ennergi rasanya untuk melakukan aktivitas itu," kata Stoner dikutip SportFEAT.com dari Speed Week.
"Kalau saya duduk seharian saat bermain go-kart, maka setelahnya saya pasti tak bisa bangun dari tempat tidur seminggu penuh karena harus istirahat," imbuhnya.
Menghadapi situasi tersebut, Stoner pun mengaku amat terganggu.
Sebab kelelahan yang cukup kronis ini membuatnya jadi tidak bisa menjaga kebugaran secara konsisten.
"Ini agak membuat frustrasi, karena saya jadi tidak bisa apa-apa, tidak bisa menikmati semua aktivitas saya," ungkap Stoner.
"Saya sekarang tidak bisa lagi mengontorol kebugaran sata. Naik sepeda motor biasa pun tidak mungkin, karena saya bisa kram di daerah tulang punggung saya," ucap dia.
Baca Juga: Hal yang Mengganggu Anthony Ginting saat Hadapi Soong Joo Ven di Final SEA Games 2019
Stoner sendiri telah menjalani beberapa kali perawatan dan rutin memakan resp obat dari dokter yang memriksanya.
Dalam empat bulan terakhir, Stoner merasakan adanya kemajuan.
Namun demikian, eks pembalap yang akrab dengan julukan Kuri-Kuri Boy itu masih sedikit trauma.
"Sudah ada progres kemajuan dari obat-obat yang saya minum. Tapi saya masih takut untuk melakukan aktivitas berat. Kalau saya nekat, sepertinya saya bisa ambruk lagi dalam 4-5 hari ke depan," tutupnya.
Source | : | Speedweek.com |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |