Anak didik Valentino Rossi tersebut juga empat kali mengakhiri balapan di posisi 4, yang membuatnya mengakhiri musim pada peringkat 10.
Namun, Morbidelli tak patah arang. Pembalap berusia 24 tahun tersebut mengaku telah menemukan siasat untuk bisa mengimbangi Quartararo pada musim depan.
"Hal terpenting yang saya pelajari pada musim ini ialah bahwa kadang tidak cukup untuk sekadar menjadi yang tercepat," ujar Morbidelli, dikutip SportFEAT.com dari Paddock-GP.
"Saya sudah menemukan hal-hal yang akan saya kembangkan pada musim depan. Tapi, sayangnya tidak bisa saya ungkapkan kepada Anda," kata dia lagi.
Beruntung, kendati masih enggan mengungkapkan apa yang menjadi rahasianya, Morbidelli berkenan menyebut satu hal yang menurutnya menjadi poin penting.
"Stabilitas bisa menjadi faktor kuncinya. Saat saya melewatkan dua musim di Moto2 dengan tim yang sama, saya bisa menjadi juara," kata Morbidelli sambil mengenang masa kejayaannya.
"Saya berharap hal tersebut bisa membantu saya. Semua akan menjadi lebih baik pada musim depan," pungkasnya.
Baca Juga: Bukan untuk Liburan, Ini Alasan Maverick Vinales Menyambangi Doha
Pembalap yang memiliki darah Brasil tersebut lantas menegaskan bahwa secara tim, tidak akan ada yang berubah pada MotoGP 2020.
Motornya masih akan ditangani oleh Ramon Forcada, yang sebelumnya juga pernah menangani pembalap sekaliber Maverick Vinales dan Jorge Lorenzo.
Morbidelli mengaku masih betah untuk bekerja dengan Forcada, dan yakin bahwa hasilnya musim depan akan menjadi lebih baik.
MotoGP 2020 sendiri baru akan dimulai pada awal bulan Maret mendatang dengan menggelar seri balapan perdana di Sirkuit Losail, Qatar.
Source | : | Paddock-GP |
Penulis | : | Agustinus Rosario |
Editor | : | Nestri Yuniardi |