Drama yang menyentuh hati terjadi pada akhir pertandingan, tepatnya saat pengalungan medali.
Evan Dimas, yang masih kesakitan, harus naik kursi roda dan didorong rekan-rekannya untuk menerima medali perak.
Pemain Barito Putera tersebut pun tidak naik ke podium, melainkan duduk di depan bersama dengan tim pelatih.
Van Hau, yang merasa bersalah, menunjukkan sikap terpuji dengan menghampiri Evan Dimas saat dirinya mengambil medali emas.
Pemain bernomor punggung 5 tersebut bahkan terlihat memeluk erat Evan Dimas untuk menunjukkan penyesalannya.
Dilansir SportFEAT.com dari Antara, Evan Dimas menunjukkan sikap ksatria dengan memaafkan Van Hau yang telah "menghancurkan" harapan Indonesia mendulang emas.
"Dia sempat meminta maaf kepada saya. Saya pribadi sudah memaafkan, tidak ada sakit hati," tutur Evan Dimas usai pertandingan.
"Di sepak bola kami semua sama-sama ingin menang. Apapun hasilnya harus disyukuri," imbuhnya.
Eks pemain Selangor FA tersebut juga sadar betul bahwa ketidakhadirannya di lapangan berpengaruh amat besar untuk permainan Indonesia.
"Saya pikir itu sangat berpengaruh terhadap performa tim. Pergantian pemain yang bukan karena kebutuhan taktik tentu akan menjadi masalah," ujarnya.
Baca Juga: SEA Games 2019 - Siasat Jitu Tim Voli Putra Indonesia Meredam Tekanan Publik Filipina
Van Hau sendiri seolah-olah menjadi momok bagi Tim Merah Putih pada laga final tadi malam.
Selain "menyingkirkan" Evan Dimas, bek Vietnam tersebut juga menyumbang 2 gol dari 3 gol yang dilesakkan Tim Naga Emas ke gawang Indonesia.
Tim Merah Putih pun gagal mengulangi prestasi pada SEA Games 1991 silam ketika berhasil memboyong medali emas pada cabor sepak bola putra.
Sementara, bagi Vietnam sendiri, gelar juara yang mereka raih tadi malam menjadi yang pertama diraih sejak tahun 1959, ketika SEA Games masih bernama South East Asia Peninsular Games.
Source | : | Antaranews |
Penulis | : | Agustinus Rosario |
Editor | : | Agustinus Rosario |