Dalam dua periode tersebut, Lorenzo diklaim punya peran penting untuk keberlangsungan karier sang ikon MotoGP, Valentino Rossi.
Hal tersebut diungkap langsung oleh Team Principal Yamaha, Lin Jarvis.
"Pada satu titik, Valentino pernah berpikir untuk pindah ke F1. Kami lantas mencari seseorang yang bisa memberinya tantangan baru," ujar Jarvis seperti dikutip SportFEAT.com dari Tuttomotoriweb.com.
"Kami melihat Jorge sebagai orang yang keras kepala, baik pada dirinya sendiri atau pada lawannya. Itulah yang menjadikannya seorang pemenang," lanjutnya.
Namun, Jarvis juga mengakui bahwa keputusan menyatukan Rossi dan Lorenzo dalam satu tim adalah juga keputusan yang berisiko.
"Ada begitu banyak pertarungan, baik di dalam maupun di luar lintasan. Itulah yang akan Anda alami jika pesaing terberat Anda sekaligus juga rekan satu tim Anda," tutur Jarvis.
"Jorge selalu tampak tak terkalahkan. Bahkan, dia masih bisa menyelesaikan balapan di posisi 4 setelah engkelnya remuk," kelakar Jarvis.
Baca Juga: Lokasi Pembangunan Sirkuit Berada di Atas Ladang Ranjau, MotoGP Brasil 2022 Terancam Batal?
Akhir kata, Jarvis pun tidak bisa menutupi kekagumannya akan sosok Jorge yang menurutnya adalah salah satu pembalap terbaik sepanjang sejarah.
"Saya kira Jorge tetap adalah satu di antara sedikit pembalap jawara di MotoGP," tutur Jarvis.
"Sayangnya, musim ini dia mengalami begitu banyak masalah. Saya tidak heran kalau dia akhirnya memilih untuk pergi," pungkas Jarvis.
Source | : | tuttomotoriweb.com |
Penulis | : | Agustinus Rosario |
Editor | : | Agustinus Rosario |