Meski berlum berhasil lolos dari babak penyisihan, Jonatan mengaku mendapat pelajaran berharga saat bentrok dengan Momota.
Pemain asal klub PB Tangkas ini menyebut bahwa Momota bermain lebih bagus dan mempunyai permainan lebih matang dari dirinya.
Pemain berusia 22 tahun itu juga mengatakan bahwa Momota sangat baik dalam mengatur ritme permainan.
" Itu yang saya rasa dia betul-betul berkelas, jadi wajar kalau dia pemain nomor satu dunia dan susah dikalahkan," ucap Jonatan, dikutip SportFEAT.com dari Badminton Indonesia.
"Hal itu yang harus saya petik dan pelajari dari dia,” imbuhnya,"
“Kelihatan sekali dari feelingnya. Pergerakan dia sangat efisien. Dia tahu kapan dia harus menyerang dan kapan harus bertahan. Akurasi pukulannya juga matang."
Baca Juga: Kepincut Trofi BWF World Tour Finals 2019, Tai Tzu Ying Berambisi Rengkuh Gelar Juara
Lebih lanjut, pemain yang akrab disapa Jojo itu mengatakan tidak puas dengan permainannya di laga tersebut.
Sebab, ia merasa belum bisa memberikan permainan terbaik saat menghadapi pemain kidal asal Jepang tersebut.
"Jujur saya kecewa dengan permainan saya hari ini," kata Jonatan.
"Bukan soal menang-kalahnya atau lolos tidaknya, tapi lebih ke permainan saya yang nggak keluar sama sekali bahkan untuk mengimbangi permainan Momota."
Jonatan Christie sebenarnya mempunyai awal yang bagus di turnamen BWF World Tour Finals 2019 ini.
Di laga perdana, Jojo berhasil menorehkan kemenangan atas Anders Antonsen (Denmark).
Namun, performa pemain kelahiran Jakarta ini menurun di laga kedua setelah dikalahkan wakil Taiwan, Wang Tzu Wei.
"Karena ini world tour finals pertama saya, jadi ini jadi pembelajaran berharga lagi buat saya untuk kedepannya bisa lebih baik lagi,” tuturnya menambahkan.
Seusai gelaran BWF World Tour Finals 2019 ini, Jonatan Christie mengatakan akan segera memperbaiki penampilan dengan beberapa catatan yang sudah dikantonginya.
“Pertama fisik saya harus lebih siap lagi. Kemudian yang kedua akurasi pukulan saya harus dipertajam lagi," ucap Jojo.
"Yang terakhir saya harus bisa belajar untuk bermain efisien dan bisa menjaga ritme permainan,” ujarnya memungkasi.
Source | : | Badminton Indonesia |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |