Terbukti, pemain ranking satu dunia tersebut harus kehilangan gim pertama, setelah kalah 17-21.
Memasuki gim kedua, permainan cepat coba kembali diterapkan oleh Anthony Ginting.
Kento Momota yang tak ingin mengulangi kesalahan di gim pertama lantas merubah pola permainannya di gim kedua.
Pemain kidal ini menerapkan permainan dengan penempatan bola yang sulit dijangkau oleh pemain berusia 23 tahun tersebut.
Alhasil, Kento Momota berhasil memenangkan gim kedua dan memaksa Ginting untuk bermain rubber games.
Di gim ketiga, Kento Momota berhasil menguasai jalannya pertandingan dengan tidak memberikan ruang sedikit pun untuk Anthony Ginting.
Bahkan, pemain ranking delapan dunia itu harus menerima perawatan medis karena mengalami lecet di bagian kaki.
Kento Momota semakin tak terbendung dan berhasil memenangi pertandingan dengan skor akhir 21-14.
"Ini adalah yang paling sulit dari semua turnamen, karena semua pemain top ada di sini, jadi saya sangat senang memenangkan ini," ujar Momota.
Kemenangan di kejuaraan BWF World Tour Finals 2019 ini membuat Momota telah mengoleksi 11 gelar sepanjang tahun 2019.
Dengan koleksi tersebut, Kento Momota kini menjadi pemain tunggal putra tersukses di dunia dalam satu tahun kalender BWF.
Ia berhasil mengalahkan catatan yang telah diukir oleh legenda bulu tangkis asal Malaysia, Lee Chong Wei, yang mengumpulkan 10 gelar dalam setahun kalender BWF.
Lee Chong Wei menorehkan pencapaian tersebut pada 2010.
Sementara itu, Kento Momota mengaku sangat puas dengan torehan yang dibukukannya tersebut.
"Saya juga senang bahwa saya telah memenangkan 11 turnamen tahun ini, itu adalah memori yang luar biasa," ucap Momota, dikutip SportFEAT.com dari BWF.
"Sekarang saya harus melihat ke depan dan terus menjadi lebih baik," ucapnya memungkasi.
Baca Juga: Perempuan Ini Punya 38 Tato untuk Menunjukkan Kecintaannya terhadap Jose Mourinho
Source | : | BWF Badminton |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |