Beberapa hari sebelum laga tersebut, Oezil lebih dulu menghebohkan jagat dunia maya dengan postingan di luar urusan sepak bola pada media sosial pribadinya.
Pemain berusia 31 tahun tersebut menulis bahwa pemerintah China menekan dan mempersekusi etnis Uighur dalam menjalankan keyakinannya.
Oezil juga menggunakan nama Turkistan Timur, bukan Xinjiang, untuk menggambarkan wilayah tempat etnis tersebut tinggal di Negeri Tirai Bambu.
Postingan berbau politik Oezil di Instagram berdampak sangat fatal.
Pasalnya, CCTV, selaku stasiun televisi milik pemerintah China, membatalkan siaran langsung pertandingan Arsenal versus Man City.
Mereka melakukan hal tersebut sebagai bentuk protes terhadap Arsenal yang dinilai gagal membina pemain.
Mereka beranggapan keputusan Oezil telah mengecewakan fans dan otoritas sepak bola China.
Jika hal itu dilanjutkan, CCTV berjanji akan membatalkan kontrak hak siar televisi dengan The Gunners.
Baca Juga: Media Jepang Soroti Kemenangan Ganda Putra Indonesia atas Endo/Watanabe
Selain pemerintah China, banyak pihak juga beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan Oezil itu telah salah jalur.
Eks pemain timnas Jerman itu dianggap terlalu dalam mencampuri masalah politik, yang sebenarnya bukan bidangnya.
Pelatih Arsenal, Freddie Ljungberg, yang juga mengkritik Oezil menyebutkan bahwa sebaiknya eks pemain Werder Bremen itu fokus berlatih lebih keras untuk meningkatkan performa.
"Sebagian besar yang dilakukan Mesut saat ini sangat tidak penting," ucap Ljungberg, dikutip SportFEAT.com dari Daily Mail.
"Saya berharap dia kembali fokus menemukan ritme serta kualitas terbaik."
Selain masalah itu, ada beberapa kontroversi yang pernah dilakukan Mesut Oezil.
Dia sempat memaki rekan setimnya, Alxandre Lacazette, seusai Arsenal kala dari Brighton and Hove Albion.
Beruntung, bomber asal Prancis itu tidak peduli dan memilih tidak membalas perlakuan Oezil.
Baca Juga: Pemain Vietnam yang Cederai Evan Dimas di Final SEA Games 2019 Dapat Penghargaan di Belanda
Oezil juga pernah membuat suportwe timnas Jerman geram setelah dirinya berpose dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, jelang Piala Dunia 2018.
Masalahnya, Erdogan bukan sosok populer di Jerman.
Selain itu, pada Piala Dunia, Der panzer tampil mengecewakan dengan kandas di fase grup.
Akibatnya, Oezil menjadi kambing hitam kegagalan tersebut.
Source | : | Daily Mail |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |