Baca Juga: Valentino Rossi Mengaku Sempat Hampir Banting Setir Menjadi Pembalap Formula 1
Tak sedikit para pengamat MotoGP bahkan para eks pembalap Honda yang menyebut jika RC213V hanya cocok untuk Marc Marquez.
Beragam opini tentang sulitnya menjinakkan RC213V pun lambat laun seolah menjadi suatu kebenaran.
Menghadapi situasi tersebut, Alberto Puig selaku manajer tim Repsol Honda menyatakan ketidaksetujuannya dengan opini tersebut.
Dilansir SportFEAT.com dari Auto Sport, menurut Puig RC213V sama sekali bukan motor yang sulit dikendalikan.
"Pertama-tama, jelas itu bukanlah sebuah fakta. itu hanya sebuah opini," kata Puig.
"Faktanya justru dalam 18 tahun terakhir, Honda berhasil meraih 10 gelar Juara Dunia dari empat pembalap berbeda," kata dia melanjutkan.
Jika melihat data para pembalap Repsol Honda yang berhasil menjadi Juara Dunia MotoGP, sejauh ini memang terdapat empat pembalap berbeda yang mengukir prestasi tersebut.
Empat pembalap yang dimaksud adalah Valentino Rossi (2002), Nicky Hayden (2006), Casey Stoner (2011) dan Marquez (2013-2014 dan 2016-2019).
"Jadi, berkaca dari fakta tersebut, motor Honda justru menjadi motor yang paling 'mudah' dikendalikan karena tim kami memiliki empat pembalap berbeda yang sudah memenangi gelar Juara Dunia," ucap Puig.
"Saya tidak tahu bagaimana tim lain memandang kami, yang jelas kami tidak ingin terlalu mengkhawatirkan soal hal ini," ucapnya.
Masih menurut Puig, dirinya juga menuturkan jika kehebatan sebuah tim seharusnya tidak hanya dilihat dari aspek motor, tetapi juga dari seluruh tim yang bekerja sama di dalamnya.
Source | : | Autosport |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |