SportFEAT.COM - Direktur Olahraga Ducati, Paolo Ciabatti, memiliki perasaan campur aduk setelah menilik perfroma tiga pembalapnya selama musim MotoGP 2019 kemarin.
Performa Ducati sepanjang musim kompetisi MotoGP 2019 sebenarnya bisa dikatakan cukup berimbang.
Lewat Andrea Dovizioso, Ducati mampu bersaing sengit dengan dua tim pabrikan lainnya yang tak lain adalah Repsol Honda dan Monster Energy Yamaha.
Satu nama pembalap Ducati, Andrea Dovizioso, menjadi yang paling menonjol selama musim kemarin.
Performa Andrea Dovizioso memang terbilang cukup mengesankan.
Pembalap berkebangsaan Italia itu berhasil mengoleksi dua gelar juara dengan total naik podium sebanyak 14 kali.
Selain itu, catatan tujuh kali meraih pole position juga sukses dibukukan DesmoDovi.
Baca Juga: Maverick Vinales Mulai Temukan Kenyamanan di Kubu Yamaha meski Sempat Alami Start Kurang Mulus
Baca Juga: Andrea Iannone Yakin Dirinya 'Bersih' dari Dugaan Kasus Doping
Alhasil, berkat kemonceran Dovizioso sepanjang musim MotoGP 2019 itulah, dirinya sukses bertengger di urutan kedua klasemen akhir pembalap.
Namun demikian, catatan impresif Dovizioso itu masih belum berhasil diikuti dengan baik oleh rekan satu timnya, Danilo Petrucci.
Danilo Petrucci di luar dugaan justru tampil sedikit melempem pada paruh kedua MotoGP 2019.
Sempat meraih satu gelar juara di GP Italia 2019, grafik performa pembalap beralias Petrux itu malah cenderung menurun memasuki akhir musim kompetisi 2019 kemarin.
Berkebalikan dengan Petrucci, salah satu pembalap tim satelit Ducati, Jack Miller, justru memberikan sinyal positif.
Meski sedikit naik-turun dan masih nihil gelar juara, pembalap Pramac Ducati itu mampu menorehkan hasil cukup apik.
Jack Miller berhasil naik podium lima kali dan finis di urutan ke delapan klasemen akhir pembalap MotoGP 2019.
Melihat pencapaian para rider tim Austria itu, Paolo Ciabatti selaku Direktur Olahraga Ducati sebenarnya cukup senang.
"Musim 2019 adalah musim yang baik bagi kami, kami mencatatkan raihan podium terbanyak selama sau musim bagi Ducati," kata Ciabatti dikutip SportFEAT.com dari SpeedWeek.
"Ini bagus, pencapaian Jack dengan raihan lima podium juga bagus. Ini menunjukkan bahwa motor kami pun mampu tampil kompetitif,"
"Kita juga lihat Dovizioso kembali jadi runner-up Kejuaraan Dunia, ini ketiga kalinya secara beruntun, Tentu ini hasil yang positif," imbuhnya.
Baca Juga: Ini Satu-satunya Posisi yang Belum Pernah Diemban Pemain Serba Bisa Persebaya
Namun demikian, Ciabatti tak menampik bahwa dirinya memiliki perasaan campur aduk, senang tapi juga tak bisa berpuas diri, jika melihat hasil pencapaian Ducati secara komprehensif.
"Tapi pada sisi lain, kami tidak bisa berpuas diri. Kami datang untuk menang tapi kami masih kalah oleh Marc Marquez (Repsol Honda)," ucap Ciabatti.
"terlebih di musim 2018, kami berhasil bawa pulang tujuh gelar juara, lalu 2017 kami dapat enam gelar juara. Sementara tahun ini cuma tiga. Terasa ada yang 'hilang'," cetusnya.
"Yang jelas musim 2019 memang cukup positif, tapi kami tetap tak bisa berpuas diri dengan pencapaian ini," kata dia lagi.
Pada musim 2017-2018, Ducati sendiri kala itu masih diperkuat Andrea Dovizioso dan Jorge Lorenzo.
Kontribusi Dovizioso dan Lorenzo kala itu memang cukup berperan besar terhadap pencapaian Ducati pada dua musim itu.
Adapun pada tahun ini, posisi Lorenzo digantikan Petrucci yang pada empat musim sebelumnya tampil memperkuat Pramac Ducati.
Source | : | Speedweek.com |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |