"Ini adalah tahun perubahan. Jika kau lihat hasilnya tahun lalu dan 2019, sebenarnya tidak beda jauh. Tapi ceritanya tahun ini yang berbeda," kata Jarvis dilansir SportFEAT.com dari Speedweek.com.
"Terutama setelah musim dingin kami punya perubahan internal tim yang membawa ke arah yang berbeda."
Lebih lanjut, optimisme Jarvis di tahun ini lantaran timnya saat ini telah diisi dengan kru dan manajemen yang lebih kompeten.
"Awalnya ketika pemimpin proyek yang baru Takahiro Sumi bergabung. Lalu ada perubahan di manajemen, Hiroshi Itou sebagai general manager baru," sambung Jarvis.
Baca Juga: Jorge Lorenzo Dirumorkan Bakal Tekuni Profesi Ini pada Musim Depan
Jarvis menilai perubahan-perubahan itu membuat tim berlogo garpu tala ini tampil bagus di paruh kedua MotoGP 2019.
Meski demikian, Lin Jarvis mengakui masih ada banyak kekurangan di Yamaha.
"Terutama soal power dan top speed. Ini membuat kami kesulitan bertarung melawan Honda dan Ducati," ujar Jarvis menyambung.
Pada sisi lain, Yamaha kian makin optimis di musim 2020 karena penampilan impresif yang ditunjukkan tim satelitnya, Petronas Yamaha SRT.
Petronas Yamaha SRT yang memulai debutnya di MotoGP tampil gemilang dengan format kombinasi baru, di mana pembalapnya punya material yang tak jauh berbeda dengan pembalap tim pabrikan,
Hal itu dianggap berdampak bagus dalam pengembangan motor YZR-M1.
"Secara umum, level kami sama saja dibanding sebelumnya, tapi kami jauh lebih optimis dibanding satu tahun lalu," ungkap Jarvis.
"Kupikir Petronas Yamaha sangat bagus sebagai tambahan di paddock, tim bagus yang diorganisasi dengan baik dan juga mencari biaya sendiri dengan baik,"
"Kami bekerja sama dengan bagus bersama mereka. Tentu kami juga melihat performa Fabio Quartararo dengan 6 pole-nya," tutunya memungkasi.
Baca Juga: Mikel Arteta Tak Bakal Tolerir Pembangkang demi Selamatkan Arsenal yang 'Tersesat'
Source | : | Speedweek.com |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |