SportFEAT.COM - Pembalap LCR Honda, Cal Crutchlow, masih tetap dinobatkan menjadi pembalap terbaik kedua dari tim Honda dalam gelaran MotoGP 2019.
Sosok Cal Crutchlow menjadi salah satu pembalap yang mendapat kepercayaan dari kubu Honda selain Marc Marquez.
Lima musim terakhir yang dijalani Crutchlow bersama LCR Honda pun menjadi buktinya.
Selama memperkuat LCR Honda dari 2015 sampai 2019, Cal Crutchlow mampu tampil cukup konsisten dengan selalu finis di urutan 10 besar.
Di musim MotoGP 2019 kemarin, pembalap asal Inggris itu berhasil bercokol di urutan kesembilan dengan mengoleksi 133 poin dan tiga kali meraih gelar juara.
Selain itu, Crutchlow juga berhasil meraih empat titel runner-up dan naik podium ketiga sebanyak tujuh kali.
Berkat raihan prestasi tersebut, pembalap berjuluk The Honey Badger itu sempat digadang-gadang bakal dilirik oleh tim pabrikan, Repsol Honda.
Baca Juga: Deretan 7 Rekor Baru yang Muncul Sepanjang Musim Kompetisi BWF 2019
Baca Juga: Fabio Quartararo Dianggap Jadi Pembalap yang Menyulitkan Semua Rivalnya dalam 10 Tahun ke Depan
Ya, nama Crutchlow sempat dirumorkan untuk mengisi slot kosong yang ditinggalkan Jorge Lorenzo di Repsol Honda.
Namun demikian, nama Crutchloe rupanya masih 'kalah' dari ketertarikan Repsol Honda kepada performa apik Alex Marquez di kelas Moto2 tahun ini.
Kendati gagal menjadi rekan satu tim Marc Marquez, Crutchlow masih tetap membukukan catatan manis dan hal itu tidak bisa disangkal oleh kubu Honda sendiri.
Catatan apik yang dimaksud adalah Crutchlow berhasil kembali menjadi pembalap Honda terbaik kedua setelah Marc Marquez.
Lucio Cecchinello selaku Bos LCR Honda, bahkan tak segan untuk melontarkan pujian atas prestasi yang diraih Crutchlow selama lima musim memperkuat tim satelit itu.
"Cal adalah orang yang sangat jujur," kata Cecchinello dikutip SportFEAT.com dari SpeedWeek.
"Dia selalu mengucapkan apa yang dia rasakan, entah itu akan berimbas baik atau buruk bagi dirinya. Ini yang mencerminkan kualitas dari sosok seperti Cal," imbuh dia.
Pencapaian Crutchlow ini sendiri menyamai prestasinya pada MotoGP 2018 lalu, di mana Crutchlow juga sukses menjadi pembalap Honda terbaik kedua di bawah Marquez.
"Jika dia pernah bilang kalau musim 2019 dia merasa kehilangan kecepatan, mungkin penyebabnya tidak lain adalah cedera dari beberapa kali crash yang dia alami dari musim-musim sebelumnya," kaya Cecchinello.
"Tapi kemudian dia berhasil menunjukkan penampilan agresifnya, sekarang dia lebih mampu memikirkan cara mencapai garis finis,"
"Dari 2016 sampai 2018, dia sudah banyak memiliki pengalaman berbagai situasi seperi di Qatar dan le Mans, di amna saat itu dia mengambil risiko tinggi dan akhirnya terjatuh,"
"Saya tidak ingin bilang Cal sekarang sedikit melambat, saya lebih setuju jika bilang bahwa Cal saat ini semakin dewasa, ini semua bagian dari proses pembelajaran baginya," pungkas Cecchinello.
Source | : | Speedweek.com |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |