SportFEAT.COM - Pelatih tunggal putra Jepang sebut Anthony Sinisuka Ginting bukanlah rival terbesar Kento Momota, melainkan pemain yang tengah "tertidur".
Performa pebulu tangkis tunggal putra Jepang, Kento Momota dinilai sangat menakjubkan sepanjang tahun 2019.
Bagaimana tidak, Kento Momota sukses meraih 11 gelar juara turnamen BWF di tahun 2019.
Torehan tersebut termauk gelar bergengsi dari All England, Kejuaraan Dunia, hingga yang terakhir adalah BWF World Tour Finals 2019.
Baca Juga: Cedera Parah Membuat Shi Yu Qi Sempat Menangis dan Nyaris Menyerah
Dominasi Kento Momota memang sulit dihentikan oleh lawan-lawannya, tak terkecuali pebulu tangkis Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting.
Anthony Sinisuka Ginting telah berkali-kali berhadapan dengan pebulu tangkis kidal tersebut.
Tujuh kali Anthony Gintin telah bersua dengan Momota dalam turnamen BWF 2019.
Dari tujuh pertemuan tersebut, pria asal Cimahi ini hanya bisa menang sekali di ajang French Open 2019.
Sisanya, pemain berusia 23 tahun tersebut dipaksa bertekuk lutut di hadapan Momota.
Partai puncak World Tour Finals 2019 menjadi kali terakhir Anthony meladeni perlawanan pebulu tangkis ranking satu dunia itu.
Tampil trengginas hingga sempat memimpin 12-5 pada paruh gim ketiga, Anthony kehabisan bensin dan tumbang dengan skor akhir 21-17, 17-21, 21-14.
Baca Juga: Latihan Berat Bikin Lin Dan Makin Mantap Menatap Olimpiade Tokyo 2020
Bukan tanpa alasan Kento Momota terus mendominasi nomor tunggal putra dunia.
Sebab, pemain yang dianggap sebagai rival terbesar Kento Momota tengah "tertidur" akibat cedera yang menimpanya.
Pebulu tangkis yang dimaksud adalah tunggal putra asal China, Shi Yuqi.
Pelatih tunggal putra Jepang, Yousuke Nakanishi menilai Shi Yuqi merupakan lawan terberat Momota "yang sebenarnya".
Seperti dilansir SportFEAT.com dari Sin Chew Daily, Nakanishi percaya bahwa "tidak ada perbedaan yang besar" antara Momota dan Shi.
Shi Yuqi saat ini masih berjuang menemukan kembali performa terbaiknya yang menghilang semenjak mengalami cedera.
Cedera tersebut ia dapatkan kala mengikuti turnamen super series 1000 BWF Indonesia Open 2019 yang digelar pada Juli 2019.
Saat itu, ia mengalami cedera cukup serius di pergelangan kaki yang memaksa Shi Yuqi mundur di babak kedua turnamen tersebut.
Baca Juga: Sambut Tahun Baru 2020, Rumah Herry IP Justru Dilanda Banjir
Shi sebenarnya sudah mulai kembali bertanding sejak September silam.
Namun, kondisi fisik yang belum maksimal membuat pemain berusia 23 tahun itu sering terhenti di babak-babak awal.
Shi dan Momota telah bertemu sebanyak 6 kali dengan 2 laga di antaranya dimenangi Shi.
Kemenangan terakhir Shi atas Momota memiliki makna penting karena memastikan kemenangan China atas Jepang (3-0) dalam final Piala Sudirman 2019.
Source | : | sinchew.com.my |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |