SportFEAT.COM - Pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi, menilai bahwa membalap di tim Petronas Yamaha SRT bukanlah pilihan yang buruk.
Tak dapat dimungkiri bahwa Valentino Rossi menjalani musim yang buruk sepanjang MotoGP 2019.
Alih-alih menemukan kembali kecepatannya, pembalap yang akrab disapa The Doctor tersebut justru terpuruk dan hanya meraih dua podium.
Rossi juga tiga kali gagal finis pada MotoGP Italia, MotoGP Catalunya, dan MotoGP Belanda, yang notabene adalah balapan-balapan favoritnya.
Beberapa hal tersebut sekiranya menjadi indikasi bahwa Rossi sedang mengalami penurunan performa yang cukup drastis.
Jangankan bersaing untuk merebut gelar juara dunia, untuk sekadar memenangi persaingan intern di tim Yamaha pun The Doctor kesulitan.
Pasalnya, saat ini tim berlogo garpu tala tersebut memiliki pembalap sekaliber Maverick Vinales yang tampil impresif sepanjang musim 2019.
Vinales juga menjadi satu-satunya pembalap Yamaha yang mampu membukukan kemenangan dalam dua musim terakhir.
Baca Juga: Bos Yamaha Curhat Soal Sulitnya Memiliki Dua Pembalap Hebat di Timnya
Tak hanya Vinales, di tim satelit pun Yamaha memiliki Fabio Quartararo yang digadang-gadang akan menjadi rival masa depan Marc Marquez.
Kesuksesan Quartararo menorehkan 7 podium di musim perdana dan dengan menggunakan motor spesifikasi tahun lalu membuat pembalap asal Prancis tersebut banjir pujian.
Lalu, bisakah Rossi bertahan dari gempuran dua pembalap muda tersebut dan mempertahankan posisinya di tim Yamaha di masa depan?
"Semua orang menginginkan saya tetap membalap. Tapi, ayolah. Kita harus berpikir realistis," tutur Rossi seperti dikutip SportFEAT.com dari Tuttomotoriweb.com.
"Kalau saya tidak bisa lebih kompetitif dibandingkan musim lalu, mengapa harus lanjut?" ujar Rossi lagi.
Perkataan Rossi tersebut lantas memunculkan hipotesis baru mengenai masa depan The Doctor.
Jika dirinya masih ingin membalap, namun tak cukup kompetitif untuk membela tim pabrikan, mungkinkah dirinya hijrah ke tim satelit?
"Saya tidak melihat perbedaan apapun soal bergabung ke Petronas (Yamaha SRT, tim satelit Yamaha)," ungkapnya.
"Saya ingin bertahan, tetapi hanya ada dua tempat bagi kami bertiga (dengan Vianels dan Quartararo)."
"Menurut saya, Petronas lumayan bagus juga. Mungkin Vinales yang akan pergi atau Quartarao. Siapa yang tahu apa yang mereka pikirkan?" imbuh Rossi.
Membalap di tim satelit bukanlah hal yang tabu bagi The Doctor.
Rossi sendiri mengawali kariernya di kelas utama dengan membela tim satelit Honda, Nastro Azzuro.
Meski berstatus tim satelit, saat itu Rossi mendapat dukngan cukup besar layaknya pembalap dari tim pabrikan.
Baca Juga: Hebatnya Jorge Lorenzo, Sudah Gantung Helm tapi Masih Menjadi Rebutan
Situasi serupa terjadi di dalam tim Petronas Yamaha SRT. Meski berstatus tim independen, fasilitas yang mereka miliki tergolong mentereng.
Rossi sendiri telah menyatakan bahwa dirinya ingin melihat performanya dalam seri-seri awal musim 2020 sebelum membuat keputusan soal masa depannya di MotoGP.
Source | : | tuttomotoriweb.com |
Penulis | : | Agustinus Rosario |
Editor | : | Agustinus Rosario |