Petenis berusia 22 tahun itu nyaris tewas saat sedang berselancar di lepas pantai.
"Ia (saudari Naomi) membuatkan saya paddleboard dan kemudian arus membawa kami dan saya nyaris mati," kata Osaka dikutip SportFEAT.com dengan laman WTA
"Saya tidak pernah naik paddleboard ( untuk surfing). Saya tidak suka lautan seperti itu ... Jadi kami pergi naik paddleboard dekat rumah."
Kejadian bermula saat ia sedang asyik berselancar menggunakan papan seluncur, tiba-tiba mereka menabrak arus.
"Saya sedikit panik karena rumah semakin jauh. Saya seperti (berkata dalam hati), 'berapa jauh kamu berusaha membawa kami?," ucap Naomi.
"Airnya hitam dan rumah seperti titik kecil, dan saya tidak bisa benar-benar berenang dengan baik." ujarnya menambahkan.
Baca Juga: Jadwal Malaysia Masters 2020 - Duet Ahsan/Hendra Berlaga di Hari Pertama
Di tengah insiden mengerikan tersebut, petenis peringkat empat dunia ini sempat pasrah.
"Lalu saya memikirkan tentang hiu-hiu di Karibia dan saya berteriak kepadanya," tambahnya, tertawa.
"'Kalau saya mati, ini demi kamu. Kamu harus bilang sama ibu bagaimana saya mati di Turks dan Caicos."
Petenis keturunan Jepang-Amerika Serikat ini berharap kejadian serupa tak lagi menimpanya.
"Tapi pada saat itu saya hanya ingin berpikir saya tidak ingin mati seperti itu," ucap Osaka memungkasi.
Baca Juga: Aroma Kental Persib Bandung di Skuad Jawara Thai League Cup 2019
Terlepas dari itu, saat ini Naomi Osaka dengan mempersiapkan diri untuk terjun di turnamen Brisbane International yang digelar pekan ini.
Osaka adalah unggulan ketiga pada event tersebut, turnamen pemanasan Australia Open.
Pengundian juga termasuk petenis Australia peringkat satu dunia Ash Barty dan Karolina Pliskova dari Republik Ceko.
Source | : | Antara,WTA |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |