SportFEAT.COM - Media asal Malaysia menyebut pebulu tangkis negaranya harus belajar dari ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan soal prestasi.
Ganda putra senior Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dikenal sebagai salah satu pasangan terbaik di dunia.
Menempati ranking dua dunia, Ahsan/Hendra hanya kalah dari rekannya Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon yang menempati singgasana ganda putra dunia.
Prestasi yang ditorehkan oleh pasangan berjuluk The Daddies ini ternyata menyita perhatian media asal Malaysia The Star.
Menurut berita yang mereka tulis, Ahsan/Hendra adalah contoh sempurna untuk atlet ganda putra senior dunia, khususnya Malaysia.
"Malaysia dapat belajar sesuatu dari orang Indonesia (Ahsan/Hendra) tentang mendapatkan yang terbaik untuk bersinar bagi negara," tulis The Star, seperti dikutip SportFEAT.com.
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang sempat berpisah pada 2016 setelah Olimpiade Rio de Janeiro dan kembali bertandem pada 2018.
Berawal dari sanalah, The Daddies seperti terlahir kembali dan menuai hasil jerih payah mereka pada tahun 2019.
Sepanjang tahun 2019, Ahsan/Hendra sukses menginjak sebelas partai puncak di turnamen resmi BWF.
Dari sebelas bertanding di partai final, mantan ganda putra ranking satu dunia berhasil memperoleh tiga gelar.
Hebatnya, ketiga gelar itu mereka rebut di turnamen besar seperti, Kejuaraan Dunia, All-England dan terakhir BWF World Tour Finals 2019.
“Kami juga kagum dengan diri kami sendiri. Bahkan ketika kami masih muda dan dalam masa jayanya," ucap Hendra Setiawan.
"Saya tidak ingat pernah berhasil mencapai 11 final dalam satu musim."
Satu hal yang membuat rentetan prestasi tersebut semakin istimewa adalah mereka raih sebagai pemain profesional.
Artinya, mereka harus membiayai sendiri turnamen yang mereka ikuti.
“Itu tidak murah. Tahun lalu sendiri, kami menghabiskan sekitar 1 miliar rupiah.," ucap Hendra.
Beruntung bagi mereka, sebab berkat prestasinya tersebut mereka kembali dilirik masuk Pelatnas.
The Daddies tak lupa berterimakasih atas dukungan yang diberikan oleh Federasi Bulu Tangkis Indonesia (PBSI).
“Kami beruntung masih menikmati manfaat dari pelatihan dengan tim nasional setelah menjadi profesional,” kata Hendra.
“Kami juga bisa menikmati fasilitas seperti yang lainnya di tim nasional."
Meski demikian, mereka tak sepenuhnya akan mendapat dukungan dari PBSI, khususnya soal pembiayaan turnamen.
Baca Juga: Hasil Malaysia Masters 2020 - Ruselli Hartawan Terhenti, Wakil Tunggal Putri Indonesia Habis
Ganda putra senior Indonesia ini juga mengaku sangat beruntung pihak federasi menghargai prestasinya sepanjang tahun lalu.
Sebab, menurut mereka tak semua pemain profesional mendapatkan perlakuan seperti itu dari pihak federasi.
"Itulah sebabnya kami sangat berterima kasih kepada PBSI karena masih mendukung kami," ujar pria berusia 35 tahun itu.
"Karena saya tahu sesama profesional kami di Malaysia tidak menerima tunjangan serupa."
Sementara itu, pendapat berbeda dilontarkan oleh pasangan Hendra Setiwan, Mohammad Ahsan.
Bagi Ahsan, prestasi yang mereka raih sepanjang tahun lalu di luar ekspekstasi mereka.
Sebab,dirinya dan Hendra hanya menargetkan bisa masuk jajaran pebulu tangkis top dunia saja, mengingat usia mereka yang tak muda lagi.
“Kami tidak begitu ambisius saat pertama kali bersatu kembali. Yang kami tuju hanyalah, mungkin mencoba kembali ke posisi 10 besar. Itu sudah cukup baik," ucap Mohammad Ahsan.
"Tapi untuk berada di tempat kita sekarang tentu saja di luar imajinasi," tuturnya mengakhiri.
Baca Juga: Hasil Malaysia Masters 2020 - Greysia/Apriyani Lolos ke Perempat Final Usai Gebuk Wakil Tuan Rumah
Source | : | The Star |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |