Menariknya, hingga saat ini hampir tidak ada kabar mengenai hidup glamor yang dijalani oleh Mane.
Alih-alih memamerkan kekayaannya, Mane justru lebih sering menunjukkan sikap sosialnya dengan membantu orang-orang miskin di kampung halamannya.
Dikutip SportFEAT.com dari Tribuna.com, ada alasan mengharukan di balik hati emas Mane.
"Saya pernah begitu lapar dan harus bekerja di ladang. Untuk bisa bertahan hidup, saya harus bermain sepak bola dengan kaki telanjang," ucap Mane.
"Saya tidak sempat mengenyam bangku sekolah dan hal-hal lain. Tapi sekarang saya berterima kasih kepada sepak bola, yang telah memungkinkan saya membantu orang-orang miskin di kampung halaman saya," tuturnya.
Kerendahan hati Mane pun semakin tampak melalui kata-kata yang diucapkannya ini:
Baca Juga: Arema FC Cari Pemain Asia, Satu Nama Kondang Dikabarkan Telah Merapat
"Mengapa saya harus kepingin memiliki sepuluh Ferrari, dua puluh jam tangan mewah, atau dua buah pesawat? Keuntungan apa yang bisa diberikan barang-barang tersebut untuk saya dan untuk dunia?" ujarnya.
"Saya tidak butuh deretan mobil dan rumah mewah, liburan mahal, ataupun pesawat. Saya lebih suka jika orang-orang miskin menerima sedikit dari apa yang telah saya dapatkan dalam hidup saya," pungkasnya.
Baca Juga: Klub Tersukses Singapura Justru Terdepak dari Singgasana Kompetisi Liga
Mane mengaku telah membangun sekolah dan stadion, serta menyediakan pakaian, sepatu, serta makanan untuk orang-orang yang sangat miskin di negaranya.
Tidak hanya itu, pemain berusia 27 tahun tersebut juga berdonasi sebesar 70 euro (sekitar Rp 1 juta) kepada setiap orang miskin di Senegal setiap bulannya untuk membantu mereka memiliki kehidupan yang lebih baik.
Seandainya setiap pemain sepakbola melakukan hal yang sama seperti Mane...
Source | : | tribuna.com |
Penulis | : | Agustinus Rosario |
Editor | : | Agustinus Rosario |