Baca Juga: Anthony Ginting Sebut Satu Kebiasaan yang Sering Dilakukan Sebelum Turun Berlaga
Sepanjang bergulirnya pertandingan, Chris Langridge memang sempat beberapa kali meminta izin atau jeda kepada umpire.
Jeda tersebut dimanfaatkan Chris Langridge untuk mengikat tali sepatu atau mengelap keringat yang memang deras mengucur.
Hal inilah yang dinilai Marcus Fernaldi Gideon cukup mengganggu tempo bermainnya.
"Mereka (Ellis/Langridge) temponya jadi berhenti-berhenti karena membetulkan (tali) celana, kan jadi tidak enak untuk bertanding, mengganggu," ucap Marcus seperti dikutip SportFEAT.com dari Antara.
"Saya waktu di All England (2019) pernah dapat kartu merah padahal tidak berbuat seperti itu, tapi tadi bolak-balik berhenti dan tidak mendapat peringatan (dari umpire)," keluhnya.
"Tapi ya bagaimana lagi, namanya wasit pasti punya pandangan berbeda," tukas pemain yang akrab disapa koh Sinyo itu.
Daihatsu Indonesia Masters 2020
R32 - MD (15/01/20)Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon (INA) ????VS Marcus Ellis/Chris Langridge (ENG)
21-12; 19-21; 26-24
Yey! Akhirnya 'Minions' juga lolos ke 16 besar setelah pertandingan sengit yang bikin jantung cenat cenut. ???????? pic.twitter.com/NPUtMQUSAl
— PB Djarum (@PBDjarum) January 15, 2020
Di sisi lain, tekad pantang menyerah yang dimiliki Ellis/Langridge sepanjang pertandingan tersebut memang patut diacungi jempol.
Sebab selain melawan pasangan nomor satu dunia, Ellis/Langridge sejatinya juga berhadapan dengan ribuan publik Istora Senayan Jakarta yang tak henti-hentinya meneriakkan nama Marcus/Kevin pada laga itu.
Marcus Ellis/Chris Langridge sendiri adalah pasangan ganda putra yang sudah cukup senior.
Mereka kini bertengger di peringkat ke-20 dunia.
Prestasi tertinggi mereka adalah menduduki peringkat ke-14 dunia dan meraih medali perunggu pada Olimpiade Rio 2016.
(*)
Source | : | Antara |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |