Memasuki gim kedua, Praveen/Melati berhasil mencuri start lebih dulu dengan unggul 5-3. Namun, beberapa kesalahan sendiri mulai kembali dilakukan hingga jarak skor hanya berselisih satu poin saja menjadi 7-6.
Melati mulai menampakkan kecerdikannya di area depan net. Cegatan Melati mampu menyetop serangan Gicquel/Delrue hingga Praveen/Melati unggul 9-6.
Sementara itu, Praveen di area baseline juga berhasil melaksanakan tugasnya dengan berbagai smes tajam. Praveen/Melati unggul 11-6.
Dominasi Praveen/Melati sebenarnya semakin kentara pada paruh kedua gim kedua. Deception dan service flick dari Praveen mulai membuat wakil Prancis itu kesulitan.
Sedangkan lob serang mereka juga beberapa kali terlalu memanjang. Praveen/Melati semakin unggul 16-8. Gicquel/Delrue sempat berusaha mengejar hingga 12-17.
Namun, di poin kritis ini Praveen/Melati mampu tampil lebih tenang. Sebaliknya, Gicquel/Delrue membuat kesalahan sendiri seperti saat melakukan servis yang gagal.
Gim kedua pun berhasil direbut Praveen/Melati dengan skor 21-14. Pertandingan berlanjut menuju gim ketiga alias gim penentuan.
Di gim ketiga, Praveen/Melati langsung tancap gas dan unggul 4-0.
Peluang untuk menambah keunggulan sebenarnya ada saat wakil Prancis memberikan pengembalian tanggung yang nyaman untuk di smes. Sayang, dua peluang itu sirna setelah Praveen dan Melati sama-sama tak berhasil mengeksekusi itu dengan baik. Skor 4-2.
Praveen/Melati masih terus memegang kendali permainan hingga berhasil unggul 7-3.
Namun, beberapa unforced error justru menaungi pukulan Praveen/Melati hingga mereka nyaris terkejar 8-7.
Keadaan berbalik saat wakil Prancis berhasil menambah keunggulan perlahan demi perlahan sampai skor menunjukkan 11-10.
Sejak itu, perolehan skor kedua pasangan terus berlangsung ketat hingga 18 sama.
Di sini, Praveen/Melati melakukan kesalahan yang cukup riskan hingga membuat Gicquel/Delrue berhasil memenangi gim ketiga dengan skor 21-18.
(*)
Source | : | SportFEAT.com |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |