Jaohari lantas melanjutkan bahwa pihaknya sesama wasit dan panitia akan membantu korban dengan melakukan donasi.
Saat ini, donasi sudah berjalan dan terbuka bagi masyarakat yang ingin ikut membantu wasit asal Uganda itu.
Sejauh ini, belum ada informasi detail mengenai identitas wasit yang menjadi korban pencurian tersebut.
Baca Juga: Meski Performanya Naik Turun, Praveen Jordan Dinilai sebagai Salah Satu Pemain Luar Biasa
"Kami mensupport atas nama negara, untuk menyelamatkan nama negara di mata dunia. Kami akan melakukan donasi dan sekarang masih berjalan," ujar Jaohari.
"Bagi para badminton lovers (sebutan para penggemar bulu tangkis di Indonesia) yang mau ikut donasi, silakan bisa menghubngi saya dan panitia di Istora," tuturnya.
Lebih lanjut, Jaohari juga mengimbau jika ada pengunjung Istora yang menemukan tas korban bisa menghubungi pihak yang berwenang.
"Bagi kalian yang ada di Istora dan sekiranya menemukan tasnya di tong sampah atau di manapun, segera hubungi panitia," kata Jaohari.
"Setidaknya paspornya, agar wasit itu bisa pulang ke Uganda," pungkasnya.
Jaohari pun sangat terpukul dengan kejadian ini dan menyebutnya sebagai peristiwa yang memalukan nama baik bangsa dan negara.
Ia kemudian menyatakan bahwa kronologi yang lebih jelas bisa dikonfirmasi langsung kepada humas turnamen.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Agustinus Rosario |
Editor | : | Agustinus Rosario |