SportFEAT.COM - Sekjen PP PBSI, Achmad Budiharto menyatakan bahwa pihaknya bergerak cepat guna menindaklanjuti insiden kemalingan di Istora Senayan.
Sebuah insiden memalukan mencoreng suksesnya penyelenggaraan Indonesia Masters 2020.
Harriet Semugabi, wasit pertandingan bulu tangkis asal Uganda, harus kehilangan tasnya saat bertugas di ajang Super 500 tersebut.
Peristiwa nahas tersebut dikabarkan terjadi pada hari Jumat (17/1/2020), dan menyebabkan Semugabi kehilangan paspor, ponsel, kartu kredit, laptop, dompet, sejumlah uang, serta sepatu.
Atas peristiwa tersebut, PP PBSI bersama dengan BWF melakukan sejumlah tindakan preventif untuk menghindari kejadian yang sama.
Berdasarkan informasi yang didapat SportFEAT.com dari Badmintonindonesia.org, Semugabi kehilangan tas beserta isinya di kursi area tribun khusus wasit.
PP PBSI sendiri menyatakan telah membuat laporan kehilangan ke pihak kepolisian dan surat laporan telah diterbitkan.
Selain itu, Semugabi juga akan dibantu dalam proses pengurusan paspornya agar ia dapat kembali ke negaranya.
Baca Juga: Hasil Indonesia Masters 2020 - Saga Si Penjegal Unggulan Terhenti di Tangan Ganda Campuran China
"Kami turut prihatin atas kejadian tersebut. Ini akan menjadi pelajaran untuk panitia pelaksana," ujar Achmad yang juga merupakan Wakil Ketua Panitia Pelaksana Indonesia Masters 2020.
"Kami akan mengatur tempat wasit yang lebih memadai, sistem keamanan juga akan lebih diperketat,"
"PBSI juga membantu mengupayakan semua dokumen yang diperlukan agar ia bisa kembali ke negaranya sesegera mungkin," imbuhnya.
Baca Juga: Sempat Bangun dari Tidur, China Justru Alami Penurunan Drastis pada Indonesia Masters 2020
Seperti diberitakan SportFEAT.com sebelumnya, kabar mengenai insiden memalukan ini pertama kali terkonfirmasi dari story yang dibuat oleh Jaohari Latif, wasit Indonesia yang juga bertugas di turnamen Indonesia Masters 2020.
"Kemarin, salah satu oknum penonton pada saat menonton melakukan tindakan yang melakukan nama bangsa," tulis Jaohari dalam akun Instagram pribadinya, @jaoharilatif.
"Dia (sang pelaku) mencuri tas seorang wasit dari Uganda. Di tas itu ada segala macam, termasuk paspor, ID card, uang, laptop, dan HP. Ini sangat memalukan," tulisnya lagi.
Untuk menunjukkan simpatinya, Jaohari dan para wasit dibantu panitia bahkan sampai menggalang donasi untuk membantu korban.
Jaohari mengaku sangat terpukul dengan kejadian ini dan menyebutnya sebagai peristiwa yang memalukan nama baik bangsa dan negara.
Dirinya lantas menambahkan bahwa kronologi yang lebih jelas bisa dikonfirmasi langsung kepada humas turnamen.
Source | : | badmintonindonesia.org |
Penulis | : | Agustinus Rosario |
Editor | : | Agustinus Rosario |