Pada tahun lalu, pemain berusia 26 tahun itu gagal menjadi juara karena mengalami cedera lutut saat tampil di partai final.
Carolina Marin saat itu terlihat sangat terpukul, bahkan dirinya sampai menangis.
Karena tak bisa melanjutkan pertandingan, gelar Indonesia Masters 2019 jatuh ke tangan lawannya di final, yakni wakil India, Saina Nehwal.
Tak berhenti di situ, cedera lutut yang ia alami membuatnya harus naik meja operasi dan menjalani perawatan lebih dari lima bulan.
Alhasil Marin harus absen di beberapa turnamen penting tahun lalu seperti All-England, Kejuaraan Dunia hingga BWF World Tour Finals 2019.
Baca Juga: Indonesia Masters 2020 - Wejangan Ahsan/Hendra untuk Fajar/Rian usai Menangi Derbi Merah Putih
Pada edisi 2020 ini, langkah Marin untuk merebut gelar perdana tahun ini tinggal sedikit lagi tercapai.
Ia mengaku sangat termotivasi untuk meraih hal itu karena dukungan yang tiada henti dari publik Tanah Air.
Tak heran bila ia sampai melempar satu raketnya ke tribune penonton sebagai bentuk terima kasihnya kepada suporter yang mendukungnya.
"Dukungan dari publik Indonesia sangat membantu saya. Mereka memberi saya motivasi tambahan saat pertandingan." ujar Marin.
"Anda tahu, ketika berada jauh dari rumah, dukungan seperti ini sangat spesial untuk saya,"
"Besok saya akan berusaha menunjukkan kemampuan terbaik untuk meraih juara. Saya tidak peduli akan menghadapi siapa di final," kata Marin menambahkan.
Di babak final Indonesia Masters, Carolina Marin akan menantang wakil Thailand sekaligus unggulan keempat, Ratchanok Intanon.
Intanon sukses melaju ke final usai di mengalahkan wakil China, Wang Zhi Yi, dua gim langsung 21-12, 23-21.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |