Anthony pun dipaksa gigit jari saat dirinya harus tertinggal 9-11 saat gim pertama memasuki interval.
Usai jeda, Anthony mencoba bangkit. Dirinya pun sempat menipiskan jarak menjadi satu poin saat skor 12-13.
Namun, Antonsen kembali menjauh 15-12, yang membuat Anthony kembali harus memeras keringat.
Antonsen akhirnya merebut gim pertama dengan skor 21-17 setelah smash yang dilakukannya gagal dikembalikan Anthony dengan sempurna.
Grafik permainan Anthony semakin menanjak pada gim kedua. Lagi-lagi, pemain kelahiran Cimahi ini merebut empat angka sekaligus dan unggul cepat 4-0.
Keunggulan Anthony semakin menjadi menjelang jeda. Dirinya pun menutup interval gim kedua dengan skor 11-6, yang membuat pendukung di Istora semakin bersemangat meneriakkan namanya.
Dominasi Anthony semakin kentara usai jeda. Dengan gigih, dirinya terus menambah angka dan meninggalkan Antonsen dengan skor 16-11.
Anthony pun muali berani mengeluarkan senjata andalannya, jumping smash, seperti saat meraih angka ke-17 yang membuat Antonsen terpelanting di lapangan.
Keberhasilan ini lantas membuat Anthony tgampil semakin garang. Dirinya pun sukses mengamankan empat angka terakhir untuk menutup gim kedua dengan skor 21-15.
Anthony masih perkasa di gim ketiga. Perlahan namun pasti, dirinya terus menambah angka dan meninggalkan Antonsen dengan skor 5-2.
Enggan kehilangan momentum, unggulan ketujuh turnamen ini pun terus melaju dan kembali memimpin saat interval dengan keunggulan 7 poin atas Antonsen.
Wakil Indonesia masih tak terbendung di sisa permainan. Antonsen, yang justru berulang kali melakukan kesalahan sendiri, semakin memperlebar jarak dengan Anthony.
Skor 18-7 menjelang pengujung gim ketiga agaknya menjadi pertanda bahwa kemenangan yang telah dinanti-nantikan oleh Anthony sejak setahun belakangan akan terwujud.
Akhirnya, melalui kemelut di depan net, Anthony akhirnya menyudahi gim pamungkas dengan skor 21-9 dan meraih gelar juara.
Source | : | BWF Tournament Software |
Penulis | : | Agustinus Rosario |
Editor | : | Agustinus Rosario |