Sebab di beberapa turnamen seperti Australia Open, Singapore Open hingga BWF World Tour Finals 2019, dirinya hanya meraih gelar runner-up.
Sementara itu pandangan berbeda dilontarkan oleh pelatih tunggal putra Indonesia, Hendry Saputra.
Hendry mengungkapkan bahwa di turnamen Indonesia ini, dirinya menargetkan dua anak asuhnya bisa tampil di partai puncak.
Apalagi turnamen level super 500 itu dihelat di negeri sendiri.
Namun sayang ambisinya itu tak terjadi setelah salah satu anak asuhnya Jonatan Christie harus tumbang di babak perempat final.
"Kalau saya sebetulnya sudah berharap dari tahun lalu, karena kan kita harus jadi tuan rumah yang baik dengan menyumbang gelar," ujar Hendry.
"Saya malah maunya all Indonesian final, kalau Jonatan ketemu Antonsen bisa menang, saya optimis bisa ketemu Anthony di final," imbuhnya, dikutip SportFEAT.com dari Badminton Indonesia.
Harapan Hendry kala itu sirna setelah Jonatan harus mengakuin keunggulan Antonsen yang akhirnya menjadi lawan Anthony di laga puncak.
Kendati demikian, Hendry tetap mensyukuri gelar juara Indonesia Masters 2020 yang diraih Anthony Ginting.
Menurutnya gelar ini adalah jerih payah pemain jebolan SGS PLN Bandung itu dalam empat tahun terakhir.
"Dia berjuang bukan cuma di 2019, tapi dari 2016 sudah berjuang di level elit. 2019 seharusnya sudah memetik hasilnya," ucap Hendry.
"Tapi saya tetap bersyukur atas gelar yang sudah diraih Anthony."
Anthony Ginting merebut gelar Indonesia Masters 2020 setelah di partai final mengalahkan wakil Denmark, Anders Antonsen dengan tiga gim, 17-21, 21-15, 21-9.
Baca Juga: Thailand Masters 2020 - Fikri/Bagas Tak Takut Hadapi Pasangan Senior Asal Inggris
Source | : | Badminton Indonesia |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nestri Yuniardi |