"Gim pertama saya coba kena-kenain bola dia aja. Sama saya main lebih sabar," ujar Gregoria, seperti dikutip SportFEAT.com dari Badminton Indonesia.
"Tapi di beberapa poin saya kurang fokus menahan diri. Kaya beberapa kali bola sudah enak, saya pengen cepat-cepat matiin (dapat poin -red)."
Selain itu, pemain kelahiran Wonogiri ini mengaku lawannya tersebut merupakan pemain yang ulet dan sulit ditembus pertahannya.
Memasuki gim kedua, penampilan Gregoria justru mengalami penurunan dan hal ini berhasil dimanfaatkan tunggal putri ranking tiga dunia itu.
"Gim kedua saya kurang lepas dan leluasa, karena kepikiran game pertama yang kalah. Mentalnya kurang kuat untuk keluar dari tekanan,” ujar Gregoria.
Lebih lanjut, pemain berusia 22 tahun itu mengaku tak bisa bermain maksimal karena terlalu memikirkan hasil akhir.
"Karena gim pertama kalah, jadi gim kedua harus lebih maksa. Tapi jadinya kurang lepas dan maksa di lapangan," ucap perempuan yang akrab disapa Jorji ini.
Dengan hasil ini, habis sudah wakil tunggal putri Indonesia di turnamen Thailand Masters 2020.
Sebab wakil-wakil lain seperti Fitriani dan Ruselli Hartawan sudah kandas di babak-babak awal turnamen level super 300 ini.
(*)
Source | : | Badminton Indonesia |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |