Guna memenuhi standar internasional, Rudy pun berencana untuk melebarkan ukuran kelima lapangan pendukung tersebut, serta mengadakan ruang ganti dan toilet.
"Penghitungan kasar kemarin sudah kita sampaikan ke PSSI maupun pemerintah pusat untuk dibantu dalam pembangunan venue tersebut," kata Rudy lagi.
Dari hitungan kasar tersebut, Rudy menyebut angka Rp 80 miliar sebagai dana yang dibutuhkan untuk melakukan renovasi.
"Kita akan menghitung dulu kemampuan keuangan kira untuk penambahan venue itu. Nanti akan kita hitung di APBD Perubahan," terangnya.
Rudy pun berharap anggaran renovasi lapangan pendukung tidak semuanya dibebankan ke Pemkot Surakarta, tetapi juga didukung anggaran dari PSSI maupun pemerintah pusat.
Adapun dari kelima lapangan pendukung yang akan disiapkan tersebut, yang paling mendekati standar FIFA adalah Lapangan Sriwedari.
Hanya saja, jika berbicara mengenai sisi infrastruktur, Lapangan Kotabarat adalah yang paling siap.
"Tetapi untuk ukuran (Lapangan Kotabarat) belum sesuai standar. Jadi, Lapangan Kotabarat kita lebarkan dan panjangkan ukurannya," ungkap Joni Heri Sumantri, Kadispora Kota Surakarta.
Baca Juga: Hormati Sosok Kobe Bryant, Muncul Petisi untuk Jadikan Siluetnya sebagai Logo Baru NBA
Joni juga menyampaikan bahwa rumput di lima lapangan pendukung akan disesuaikan dengan yang ada di Stadion manahan, begitu pula dengan sarana dan prasarana lainnya.
"Kalau kemarin yang ditekankan itu lapangan, rumput, ruang ganti, dan toilet. Artinya, untuk pendukung aktivitas pemainnya," pungkas Joni.
Adapun kelima stadion yang akan digunakan selain Stadion Manahan adalah Stadion Stadion Gelora Utama Bung Karno (Jakarta), Stadion Pakansari (Bogor), Stadion Mandala Krida (Yogyakarta), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya), serta Stadion Kapten I Wayan Dipta (Bali).
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Agustinus Rosario |
Editor | : | Agustinus Rosario |