SportFEAT.COM - Nasib pembalap MotoGP, Andrea Iannone di Aprilia Racing bakal ditentukan oleh lamanya masa hukuman yang bakal ia terima setelah tersandung kasus doping.
Aprilia Racing kini tengah mempertimbangkan soal nasib Andrea Iannone usai terbukti melakukan doping.
FIM (Federation Internationale de Motocyclisme) telah menetapkan status penangguhan kepada Andrea Iannone sejak Desember 2019 lalu.
Hal ini berawal dari temuan FIM terkait zat doping yang ada dalam sampel urine Andrea Iannone sewaktu melakukan tes doping pada MotoGP Malaysia 2019 lalu.
Sempat terjadi perdebatan saat itum di mana Iannone bersikukuh bahwa ia tidak melakukan doping.
Akan tetapi, hasil uji tes sampel B pembalap 30 tahun itu pada Januari 2020 lalu dinyatakan positif doping.
Alhasil, nasib Andrea Iannone di Aprilia Racing kini semakin abu-abu untuk mengarungi musim kompetisi 2020.
CEO Aprilia Racing, Massimo Rivola menuturkan bahwa masa hukuman yang akan diterima Iannone dari FIM akan menentukan nasib sang pembalap pada musim ini.
"Saya akan terkejut kalau misal FIM tidak menjatuhkan sanksi kepadanya, karena FIM jugajuga harus mematuhi kode etik dari WADA (Badan Anti Doping Dunia)," kata Rivola dikutip SportFEAT.com dari Autosport.
"Kalau misalkan dia (Andrea Iannone) dilarang membalap satu sampai dua tahun, ini sudah jelas bahwa kami tim Aprilia akan mengakhiri kontraknya,"
"Akan tetapi, jika dia hanya mendapat teguran atau masa hukuman tiga bulan, ya berarti memang Iannone dianggap tidak bersalah untuk kasus tersebut," ucapnya.
Berdasarkan hasil uji tes urine milik Iannone, terdapat kandungan zat anabolic steroid yang banyak dicurigai untuk menambah masa otot.
Namun demikian, Rivola memiliki pemikiran yang bertentangan soal itu.
Terlebih, tim Aprilia dan para pembalapnya menjalin hubungan kekeluargaan yang cukup dekat sehingga mengenal betul pembalap mereka.
"Aprilia cukup dekat dengan apra pembalapnya. Sebelumnya, banyak yang bilang kalau Iannone memang betul pakai zat itu karena kebutuhan iklan yang menuntutnya untuk tampil maskulin," ucap Rivola.
"Namun, saya tepis kabar itu, Tahun lalu saya pernah bilang ke Iannone kalau rekan setimnya, Aleix Espargaro saja beratnya 10 kg lebih rendah darinya. jadi saya menyuruh dia diet,"
"Kemudian pada bulan Juli 2019, dia berlatih keras menurunkan berat badannya dan kehilangan 6,5 kg. Jadi, kenapa dia harus sengaja pakai zat anabolic kalau dia sendiri saja justru kehilangan berat badan," imbuhnya.
Sampai saat ini, Aprilian belum mengumumkan soal siapa pengganti Andrea Iannone apabila Iannone dijatuhi hukuman larangan membalap cukup lama.
Beberapa opsi menyebutkan ada Bradley Smith yang selama ini jadi test rider dan mantan pembalap WSBK Lorenzo Savadori yang saat ini juga membantu perkembangan motor RS GP Aprilia di Malaysia.
(*)
Source | : | Autosport |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |