SportFEAT.COM - Petenis asal Swiss, Roger Federer, mengaku terkejut karena sumpah serapahnya saat menjalani laga Grand Slam Australian Open 2020 terdengar oleh salah satu hakim garis dan membuatnya harus rela dijatuhi hukuman denda.
Roger Federer memang sudah tersingkir pada gelaran Australian Open 2020.
Petenis elite yang telah mengoleksi 20 gelar Grand Slam tersebut terhenti di babak semifinal Australian Open 2020, Kamis (30/1/2020) lalu.
Roger Federer takluk dari petenis nomor dua dunia, Novak Djokovic dengan skor 6-7 (7), 4-6, 3-6.
Kendati petualangannya di Australian Open 2020 sudah berakhir, Roger Federer rupanya masih menyimpan kisah lain.
Dilansir SportFEAT.com dari Fox Sports Asia, Roger Federer dijatuhi hukuman denda sebesar 3.000 dollar AS atau sekitar 41,3 juta rupiah oleh Asosiasi Tenis Dunia (ATP).
Baca Juga: Gigi Dall'Igna Malas Ikut Campur dalam Perang Urat Syaraf antara Ducati dan Honda
Denda tersebut ia dapatkan akibat ketahuan mengeluarkan kata-kata bernada sumpah serapah saat melakoni set ketiga babak perempat final Australian Open 2020, Selasa (28/1/2020).
Pada laga tersebut, Federer memang menjalani laga yang cukup alot kontra petenis asal Amerika, Tennys Sandgren.
Uniknya, kalimat sumpah serapah yang dikeluarkan Roger Federer ini sebenarnya merupakan kalimat campuran antara bahasa Swiss, Jerman, Inggris bahkan Prancis.
Seolah merasa aman bakal tidak ada yang tahu sumpah serapahnya, Federer dibuat kaget karena ternyata salah satu hakim garis di pertandingan tersebut paham betul makna kata-kata yang ia utarakan.
Hakim garis tersebut mengadukan pelanggaran yang dilakukan Federer kepada umpire pemimpin laga, Marijana Veljovic.
Damn, Roger Federer was not happy with the line umpire ???? #AusOpen pic.twitter.com/uOjOhMztRq
— We Are Tennis (@WeAreTennis) January 28, 2020
Denda 41,3 juta rupiah pun sudah menanti Federer.
Seusai laga yang berakhir dramatis dengan kemenangan Federer (6-3, 2-6, 2-6, 7-6, 6-3) tersebut, Federer pun menyesali ulahnya itu.
"Ya, jelas sekali hakim garis tersebut juga tahu bahasa slang dan banyak bahasa lain," ucap Federer dikutip SportFEAT.com dari Swissinfo.ch.
"Lain kali saya harus mengecek lebih dulu dari mana asal hakim garis di pertandingan yang akan saya jalani," ucapnya.
Federer sendiri memang mengakui bahwa kata-kata kasar yang muncul dari mulutnya akibat rasa frustasi yang tidak bisa dibendungnya di lapangan.
"Sejujurnya, saya sangat merasa frustasi di situ. Tapi ya itu normal, saya menemui kesulitan di laga saya," kata Federer.
"Tapi bukan berarti saya suka mengeluarkan kata-kata seperti itu ya," tegasnya.
Di sisi lain, petenis yang kini bertengger di peringkat tiga dunia tersebut sedikit membela diri dengan mengatakan bahwa seharusnya denda sebesar itu tidak ia terima.
Sebab, kalimat sumpah serapahnya tidak terdengar keras dan tidak sampai terdengar di seluruh arena.
(*)
Source | : | swissinfo.ch,Fox Sports Asia |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |