Menurut Sumardji, andai pertauran tersebut benar-benar diterapan, maka kesempatan pemain muda untuk bermain di Liga 1 2020 akan berkurang.
"Kita harus mengakomodir kepentingan regenerasi," tutur Sumardji, dikutip SportFEAT.com dari Tribun Jakarta.
"Saya khawatir kalau yang muda tidak diberi kesempatan, (nanti) jadi masalah," lanjutnya.
Selain soal kesempatan bermain di Liga 1, Sumardji juga mengkhawatirkan jika regulasi tersebut akan turut berimbas pada penampilan timnas Indonesia.
Baca Juga: Nova Widianto Berharap 'Penyakit Lama' Praveen/Melati Bisa Segera Hilang
"Karena yang jadi masalah ketika nanti yang muda tidak diberikan jam terbang, akan berpengaruh ke performa dan ke timnas," ucap Sumardji.
"Saya merasakan betapa susahnya kalau pemain di klub tidak diberikan jam main yang cukup," imbuhnya.
Sumardji pun menyoroti regulasi Liga 1 2017 lalu, di mana setiap tim wajib memainkan tiga pemain U-23 selama 45 menit di lapangan.
Menurutnya, aturan tersebut dirasa lebih efektif mempromosikan para pemain muda di Indonesia.
"Saya usul, pemain U-23 dikasih jam main seperti awal Liga 1 dulu. Sehingga, kewajiban tim dan pelatih memainkan mereka tetap ada," tandasnya.
(*)
Baca Juga: 'Ditolak' Filipina, Tim China Ikuti Jejak Hong Kong Batal Tampil di Kejuaraan Asia Beregu 2020
Source | : | Tribun Jakarta |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |