SportFEAT.COM - Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja diberikan target cukup berat pada enam turnamen tersisa yang masih masuk periode kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.
Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja saat ini menjadi ganda campuran terbaik yang dimiliki Indonesia setelah Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.
Hafiz/Gloria ada di peringkat kedelapan dunia, sementara Praveen/Melati bertengger di peringkat kelima dunia.
Melihat kedudukan peringkat kedua pasangan, Indonesia terlihat mampu meloloskan dua wakil ganda campuran menuju Olimpiade Tokyo 2020.
Namun demikian, faktanya tidak seperti itu.
Pasalnya, kedudukan Hafiz/Gloria sendiri masih cukup riskan untuk dikejar pasangan dari negara lain.
Apalagi, pesaing-pesaing terdekat Hafiz/Gloria memiliki poin yang tak berselisih jauh dengan mereka.
Baca Juga: Pemain India Sebut Satu Hal yang Membuat Hendra Setiawan Pantas Diidolai dan Banjir Pujian
Dua pasangan Malaysia, Goh Soon Huat/Lai Shevon Jemie dan Tan Kian Meng/Lai Pei Jing masing-masing duduk di peringkat kesembilan dan ke-10 dengan poin 61.922 dan 59.033.
Sedangkan Hafiz/Gloria sendiri kini mengantongi 63.241 poin.
Jarak poin yang amat dekat tersebut membuat posisi mereka belum aman menuju "Race to Tokyo".
Alhasil, Pelatih Kepala ganda campuran Indonesia, Richard Mainaky memberikan target cukup tinggi kepada Hafiz/Gloria.
Hafiz/Gloria diminta mampu tampil optimal dalam enam turnamen ke depan yang masih masuk periode kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 yang akan berakhir pada akhir April 2020.
Enam turnamen yang dimaksud di antaranya All England Open 2020 (Super 1000), Malaysia Open 2020 (Super 750), serta dua turnamen Super 500 India Open 2020 dan Singapore Open 2020, dan juga dua turnamen Super 300 yakni German Open 2020 dan Swiss Open 2020.
Baca Juga: Jauh dari Kata Glamour, Inilah Cita-cita Sederhana Cristiano Ronaldo saat Masih Bocah
Tak tanggung-tanggung, Richard juga menargetkan Hafiz/Gloria setidaknya mampu meraih dua atau tiga gelar juara dari enam turnamen tersebut di atas.
Melihat persaingan yang kian kompetitif, target tersebut tersebut bisa dibilang cukup berat. Namun, mau tak mau Hafiz/Gloria harus rela mengemban misi ini.
"Iya, mau tidak mau mereka harus bisa mengejar poin di enam turnamen tersisa," tutur Richard Mainaky, dikutip SportFEAT.com dari Antara.
Hafiz/Gloria sebenarnya nyaris mengakhiri puasa gelar mereka selama setahun lebih tatkala mampu mencapai final Thailand Masters 2020 lalu.
Akan tetapi, harapan tersebut sirna setelah mereka justru takluk dari Marcus Ellis/Lauren Smith asal Inggris (16-21, 21-13, 16-21).
"Sebenarnya itu lebih banyak pada mereka kadang suka ragu-ragu. Gim pertama ragu-ragu, gim kedua bagus, gim ketiga hilang lagi (fokusnya)," ucap Richard soal performa Hafiz/Gloria.
"Nah itu, yang kita (tim pelatih) dukung agar mereka bisa tampil percaya diri," lanjutnya.
Terakhir kali Hafiz/Gloria mencicipi podium juara adalah saat mereka meraih titel kampiun sudah terjadi cukup lama yaitu pada Thailand Open 2018.
Sedangkan gelar runner-up Thailand Masters 2020 menjadi titel runner-up kedua bagi duet Hafiz/Gloria setelah sebelumnya mereka juga meraih runner-up German Open 2019.
(*)
Baca Juga: Ada Nama Indonesia di Balik Kesuksesan Kento Momota dan Yuta Watanabe
Source | : | Antara |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |