Namun sehari setelahnya, Juara Dunia 2019 tersebut merasakan ada yang tidak beres dengan penglhatannya.
Momota mengaku tak bisa melihat dengan jelas selama sesi latihan, dan semua yang dipandangnya seolah menjadi dua "double vision", termasuk shuttlecock yang ia pukul.
Setelah melaporkan ketidakberesan tersebut kepada sang pelatih, Park Joo-bong, Momota langsung menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Penglihatan kabur yang dirasakan Momota rupanya terjadi akibat retaknya orbital floor atau bagian bawah area mata kanannya.
Alhasil, kondisi tersebut memaksa Momota harus menepi lebih lama.
Jika awalnya Momota diprediksi comeback pada All England Open 2020 (bulan Maret), kini pemain asal Kagawa itu dikabarkan harus rehat lebih lama sampai Juni 2020 mendatang.
Situasi yang tengah dialami Kento Momota memang terbilang sulit, apalagi tahun ini bakal dihelat Olimpiade Tokyo 2020.
Kendati demikian, Park Joo-bong mewanti-wanti Momota untuk tidak terburu-buru comeback melihat kondisinya yang mengalami cedera di bagian penting bagi seorang atlet.
"Momota menghubungi saya setelah operasi," ujar Park Joo-bong, dikutip SportFEAT.com dari The Star.
"Saya bilang kepadanya, bahwa mata adalah aset penting bagi seorang atlet. Jadi, saya cuma bisa meminta dia untuk tidak terburu-buru,"
"Sekarang ini yang paling penting adalah memastikan kesehatannya pulih. Dia adalah pemain yang masih punya jalan karier yang panjang," lanjut pelatih Park.
Kento Momota sendiri diperkirakan tak akan mengikut beberapa turnamen bergengsi secara beruntun.
Selain All England Open 2020, Kento Momota kemungkinan besar juga absen pada Malaysia Open 2020, Kejuaraan Asia 2020, Piala Thomas 2020 bahkan Indonesia Open 2020.
(*)
Source | : | the star,nikkan sports |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |