"Saya merasa bangga bisa terpilih untuk menjadi satu-satuny wasit atau hakim yang mendapat kepercayaan AIBA, untuk memimpin cabang olahraga tinju di Olimpiade Tokyo 2020 nanti," ujar Boy Pohan dikutip SportFEAT.com dari BolaSport.
Salah satu hal yang membuat AIBA akhirnya memutuskan untuk menunjuk Boy Pohan adalah karena prestasi yang diperlihatkannya tatkala menjadi wasit/hakim pada test event tinju Olimpiade Tokyo 2020, pada 26 Oktober 2019 lalu.
Boy Pohan sendiri saat ini menyandang status sebagai wasit/hakim bintang 3 AIBA.
"Saya akan menjaga kepercayaan AIBA, demi nama baik bangsa dan negara dengan menjalankan tugas sebaik mungkin pada saat memimpin di Senegal maupun di Tokyo nanti," tutur Boy.
Baca Juga: 5 Dampak yang Bakal Didapat Manchester City setelah Terima Sanksi dari UEFA
Di sisi lain, Boy Pohan sendiri membeberkan beberapa terobosan baru yang kini dilakukan AIBA. Yang paling kentara adalah ketiadaan clinch dalam setiap ronde.
"Saya sempat kaget saat memimpin test event Olimpiade Tokyo 2020, di mana petinju yang tampil fight sepanjang ronde tanpa clinch. Dengan kondisi fisik yang prima, mereka benar-benar menampilkan seni bertinju tingkat tinggi," ungkap Boy.
"Perubahan ini pun harus diikutip para petinju Indonesia, jika ingin meraih prestasi pada ajang SEA Games, Asian Games dan tentunya Olimpiade," imbuhnya.
Sebelum melaksanakan tugas besar di Olimpiade Tokyo 2020, Boy Pohan akan lebih dulu mengemban tugasnya pada beberapa laga babak kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.
Yang pertama akan digelar di Senegal, Afrika, pada 20-29 Februari 2020, sedangkan selanjutnya dihelat di London, Inggris, 14-24 Maret 2020.
(*)
View this post on Instagram
Source | : | BolaSport.com |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |