Menurutnya apa yang diterapkan sudah tepat, dan Tuchel juga berujar apabila gaya bermain diubah, belum tentu akan mengubah hasil.
"Kami tidak menyesal, saya harus membuat keputusan sebelum pertandingan dan yang akan bertanggung jawab," kata Tuchel.
Tidak ada yang bisa menjamin apa yang akan terjadi dengan gaya permainan yang berbeda" ujar Thucel, dilasir SportFEAT.COM dari AFP.
Tuchel juga mengatakan bahwa taktik tersebut sempat diterapkan pada petandingan lain dan berhasil mengontrol jalannya pertandingan.
"Kami memainkan pola ini di Dijon dua pertandingan lalu dan itu adalah model yang memberi kami struktur dan jarak pendek untuk bertahan" ungkap Tuchel dilansir SportFEAT.COM dari AFP.
"Itu memberi kami struktur untuk menyerang dan mengontrol permainan" tambah Tuchel.
Baca Juga: Antarkan Dortmund Menangi Laga Atas PSG, Erling Haaland Bungkam Keraguan Publik
Jika diamati memang strategi ini berjalan baik di babak pertama, karena PSG mampu mengntrol jalannya pertandingan.
Namun kepercayaan tinggi Dortmund dilapangan mampu membuyarkan itu semua pada babak kedua.
Hasilnya Die Borussien berhasil sarangkan dua gol dari diri seorang Haaland.
Walau terkesan membela diri, namun Tuchel mencoba menerima keadaan dan mengatakan bahwa taktiknya tersebut salah.
"Saya tahu setelah pertandingan jika hasilnya tidak tepat maka dikatakan bahwa pola itu suatu kesalahan" jawab Tuchel.
Tuchel juga merasa pemainnya bermain dengan rasa takut dan tidak berani mengambil resiko.
"Saya merasa sepertinya kita bermain dengan sedikit rasa takut untuk melakukan kesalahan, kita seharusnya dapat mencari solusi."
Baca Juga: Gegara Hal Ini, Aji Santoso Sempat Memarahi Para Pemain Persebaya di Laga Semifinal Piala Gubernur Jatim 2020
(*)
Source | : | AFP,Soccerway |
Penulis | : | Ridwan Budiman |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |