SportFEAT.COM - Asisten pelatih ganda campuran Indonesia, Vita Marissa, menemukan satu catatan positif dari kekalahan dramatis Teges/Indah pada Austrian Open 2020.
Pasangan ganda campuran racikan baru Indonesia, Teges Satriaji Cahyo Hutomo/Indah Cahya Sari Jamil harus mengakhiri petualangan mereka pada Austrian Open 2020.
Teges/Indah dipastikan telah tersisih dari gelaran Austrian Open 2020 usai menelan kekalahan cukup dramatis di babak perempat final, Jumat (21/2/2020).
Bisa dikatakan dramatis, karena Teges/Indah sebenarnya nyaris membukukan kemenangan.
Berhadapan dengan pasangan yang lebih senior sekaligus unggulan keenam asal Taiwan, Tseng Min Hao/Hsieh Pei Shan, Teges/Indah mampu lebih dulu memenangi gim pertama dengan skor cukup ketat 22-20.
Akan tetapi, pada dua gim berikutnya, Teges/Indah kehilangan momentum.
Pada gim ketiga, Teges/Indah sejatinya mampu unggul jauh 13-8. Memasuki poin kritis, kejar-kejaran angka terjadi.
Sayang, usai berhasil meraih match point 20-19 lebih dulu, Teges/Indah harus kehilangan tiga poin beruntun dan terpaksa menyerahkan tiket semifinal kepada wakil Taiwan.
Pada laga tersebut Teges/Indah kalah dengan skor akhir 22-20, 11-21, 20-22 dalam tempo 52 menit.
Dengan demikian, praktis target dari PBSI yang mematok Teges/Indah diharapkan menembus babak semifinal sirna.
Meski begitu, asisten pelatih ganda campuran Indonesia, Vita Marissa, menyebut ada satu catatan positif dari performa Teges/Indah.
Hal positif yang dimaksud adalah daya juang dan tekad tak pantang menyerah dari kedua pemain yang sama-sama masih berusia 18 tahun.
Baca Juga: Berita Populer - Persiapan AC Milan Jelang Lawan Fiorentina hingga Bruno Matos yang Hijrah ke MU
Sebagai pasangan yang baru ditandemkan dan menjalani debut di turnamen Austrian Open 2020, hasil yang diraih Teges/Indah bukanlah hasil yang buruk.
"Teges/Indah punya jiwa juang dan mau belajar. Ini menjadi pelajaran dan bekal buat mereka,"tutur Vita Masrissa dikutip SportFEAT.com dari Badminton Indonesia.
"Hasil ini adalah proses buat mereka agar lebih matang lagi, apalagi ini bukan turnamen junior, lawan-lawannya pun yang sudah malang melintang di level yang lebih tinggi," lanjut Vita.
Duet Teges/Indah memang baru dipasangkan awal tahun ini. Keduanya baru berlatih bersama apda Januari 2020 lalu.
Sebelumnya, Indah tercatat pernah berpasangan dengan Leo Rolly Carnando dan berhasil menjadi Juara Dunia Junior 2018 dan Juara Asia Junior 2019.
Selain itu, Indah juga pernah dipasangkan dengan Ghiffari Anandaffa Prihardika.
"Teges/Indah baru berpasangan dua bulan dan sekarang sudah merasakan lawan yang lebih senior dan berpengalaman," kata Vita.
"Tantangan untuk mereka ke depannya, bagaimana mengatasi situasi seperti ini. Pengalaman seperti ini yang membuat proses kematangan jadi lebih cepat, bukan cuma bertanding di level junior saja," imbuh eks partner Flandy Limpele tersebut.
Dengan kekalahan Teges/Indah di babak deapan besar Austrian Open 2020, praktis wakil Indonesia dipastikan habis tak tersisa.
(*)
Baca Juga: Meski Kecewa, Shin Tae-yong Maklumi Kekalahan Timnas Indonesia dari Tim Promosi Liga 1
Source | : | Badminton Indonesia |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |