"Motor ini adalah motor yang paling indah, kami telah melakukan sebuah peningkatan. Saya harap bisa menaikinya di lintasan sesegera mungkin," kata Andrea Iannone kala itu, dikutip SportFEAT.com dari Autosport.
"Kami semua berjuang sepanjang tahun, fokus untuk musim 2020. Saya merasa memiliki peran krusial dalam proyek ini. Motor ini dibuat berdasarkan instruksi dari saya," lanjut Iannone.
Kalimat terakhir itulah yang tampaknya menyulut emosi Aleix Espargaro.
Espargaro menilai apa yang telah diucapkan Iannone bernada terlalu jemawa, bernada sombong dan tidak respek kepada seluruh kru Aprilia.
Bahkan, Espargaro juga menilai perkataan Iannone itu tidak menghargari jasa pembalap penguji alias test rider tim Aprilia, Bradley Smith.
"Sikap yang tidak sopan," ungkap Espargaro.
"Saya memiliki banyak teman di Aprilia, sebelumnya saya tidak pernah memiliki masalah dengan siapapun di Aprilia. Saya pun berusaha menjaga hubungan pertemanan yang baik, termasuk dengan Andrea,"
"Tetapi dengan apa yang ia (Iannone) katakan tersebut, bagi saya, ini adalah akhir dari pertemananan kami,"
"Sebab apa yang sudah dia ucapkan telah melukai para teknisi saya, kru mekanik saya, Bradley dan saya," imbuhnya.
Espargaro juga menilai bahwa Iannone memanglah sosok pembalap yang suka menjadi pusat perhatian.
Tak heran jika Iannone sempat berani mengucapkan hal demikian.
Namun, bagi Espargaro, ucapan Iannone kali ini lebih melukainya sebagi sesama rekan satu tim yang ikut memikirkan masa depan Aprilia.
Source | : | Autosport |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |