SportFEAT.COM- Persita Tanggerang resmi luncurkan logo terbaru klubnya untuk arungi Liga 1 musim 2020.
Persita yang baru promosi dari Liga 2 melakukan suatu gebrakan dengan mengganti logo lamanya dengan yang baru.
Perkenalan logo baru ini juga disertai dengan pengenalan 27 pemain yang akan berlaga dalam Liga 1.
Menurut Presiden Klub, Ahmed Rully Zulfikar, pergantian logo merupakan suatu keharusan guna menyesuaikan dengan modernisasi dalam dunia sepak bola.
"Saya kira banyak klub di dunia mengganti logo tanpa mengurangi nilai historisnya," ujar Zulfikar dilansir SportFEAT.COM dari Antara.
Perubahan logo kami menjadi upaya dalam perkembangan industri sepak bola saat ini."
Baca Juga: Termasuk Kartu Merah Sergio Ramos, Inilah Fakta Menarik di Laga Real Madrid Vs Manchester City
Perubahan sendiri nampak jelas dari gambar benteng yang dahulu sebagai penutup perisai, kini diletakan didalam perisai.
Gambar benteng itu sendiri telah melekat pada Persita sejak tahun 1953.
Pemilihan logo baru ini berdasarkan pada hasil kolaborasi dengan dua finalis hasil sayembara logo baru klub.
Sayembara sendiri sudah dilakukan sejak tahun 2019 dengan hasil mendapatkan dua finalis pilihan.
Dua finalis yang terpilih tersebut adalah Ade Santani asal Tanggerang dan Dani Nugraha asal Bandung.
Baca Juga: Mantan Pemain Barcelona Sebut Lionel Messi Bisa Main di Semua Posisi, Termasuk Kiper
Hasil dari kolaborasi dua finalis ini lah yang melahirkan logo baru bagi Persita Tanggerang.
Rully Zulfikar berharap hadirnya logo baru ini dapat menjadi standarisasi bgi identitas klub.
"Lahirnya logo baru ini diharapan menjadi standarisasi untuk identitas klub Persita kedepannya" ujar Zulfikar.
Selain logo baru dan daftar pemain, rupanya Persita juga memperkenalkan maskot baru tim yang diberi nama 'Ayam Wareng'.
Meski begitu, maskot lama tim yang bernama 'Mat Peci' tidak serta merta dilupakan.
Kedua maskot ini dikombinasikan dan akan meramaikan setiap partai Persita Tanggerang di Liga 1 nanti.
Baca Juga: Gegara Telepon, Kans Makan Konate Gabung ke Persib Bandung Akhirnya Sirna
(*)
Source | : | Antara |
Penulis | : | Ridwan Budiman |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |