SportFEAT.COM - Performa angin-anginan yang ditunjukkan Pusarla Venkata Sindhu setelah menjadi Juara Dunia 2019 memang terus jadi perhatian.
Sejak menjadi Juara Dunia 2019, penampilan PV Sindhu memang terbilang menurun.
Pemain tunggal putri India itu beberapa kali langsung menelan kekalahan mengejutkan.
Terbilang mengejutkan karena lawan-lawan yang mengalahkan Sindhu adalah para pemin non-unggul.
Padahal, kala itu Sindhu baru saja menggondol medali emas Kejuaraan Dunia 2019.
Sebut saja seperti kekalahan Sindhu di China Open 2019, Korea Open 2019, Fuzhou China Open dan Hong Kong Open 2019.
Di China Open 2019, Sindhu kalahd ari Pornpawee Chochuwong (Thailand), sedangkan pada Korea Open 2019 ia takluk dari Zhang Beiwen.
Baca Juga: Richard Mainaky Isyaratkan Bongkar Pasang Skuad Ganda Campuran Indonesia
Kekalahan Sindhu di Fuzhou China Open 2019 lebih megejutkan. Ia kalah dari tunggal putri peringkat ke-38 dunia asal taiwan, Pai Yu Po.
Setelah itu, di Hong Kong Open 2019 Sindhu juga kalah dari Busanan Ongbamrungphan.
Puncaknya adalah ketika Sindhu gagal lolos fase grup BWF World tour Finals 2019. Padhaal, Sindhu adalah juara bertahan di ajang tersebut.
Rentetan hasil minor yang dibukukan oleh pemain 25 tahun itu memang sempat dihubung-hubungkan dengan mundurnya Kim Ji-hyun.
Kim Ji-hyun adalah sosok penting di balik keberhasilan Sindhu menjadi Juara Dunia 2019. Akan tetapi, alasan tersebut tidak bisa dibenarkan.
Sebab, sebelum tampil di Kejuaraan Dunia 2019, performa Sindhu juga terbilang menurun sejak awal 2019.
Terutama setelah ia dikabarkan mendapat kontrak bernilai fantastis oleh sponsor Li-Ning.
Baca Juga: Mantan Kiper Real Madrid Dijatuhi Hukuman dari FA Akibat Tuduhan Rasis
Menyikapi banyaknya tekanan publik, Sindhu pun kini angkat bicara.
Ia merasa, hasil minor yang dituainya pada beberapa bulan lalu bukan karena ia bermain buruk.
"Ini bukan seperti karena saya yang bermain jelek (di beberapa turnamen). Tetapi saya hanya beberapa kali sering melakukan unforced error," ujar PV Sindhu dikutip SportFEAT.com dari Times of India.
Setelah menjadi Juara Dunia 2019, Sindhu sama sekali belum pernah berhasil kembali memijak partai puncak turnamen.
Termasuk pada dua turnamen awal tahun ini yakni Malaysia Masters 2020 dan Indonesia Masters 2020.
Pencapaian terbaiknya usai menjadi Juara Dunia 2019 adalah perempat final Malaysia Masters 2020 dan French Open 2019.
Uniknya, pada dua fase itu, Sindhu selalu kalah dari Tai Tzu Ying (Taiwan).
Alih-alih meratapi nasibnya, Sindhu pun kini bertekad untuk memperbaiki performanya, terutama di aspek mental.
"Saya terus melatih pertahanan saya. Selain itu, saya juga harus belajar sabar. Setelah reli panjang, saya biasanya bisa membuat kesalahan sepele, jadi lawan mendapat poin cuma-cuma begitu saja," ujar Sindhu.
Sindhu saat ini menjadi tunggal putri tumpuan India untuk lolos ke Olimpiade Tokyo 2020.
Beban dan harapan besar diprediksi semakin menyelimuti Sindhu setelah ia berhasil meraih medali perak pada edisi sebelumnya yakni Olimpiade Rio 2016.
"Dari 2016 ke 2020 banyak yang sudah berubah, baik permainan saya maupun hidup saya sendiri," kata Sindhu.
"Saya tidak mau merasa terbebani dengan harapan tinggi yang ada di saya. Saya hanya akan fokus berlatih dan berusaha membawa pulang medali," pungkasnya.
PV Sindhu semakin bisa berharap performa terbaiknya segera kembali setelah kedatangan pelatih baru asal Indonesia, Agus Dwi Santoso.
Agus Dwi Santoso resmi menjadi pelatih baru sektor tunggal India mulai Maret 2020. Pelatih PB Djarum itu dikabarkan akan mulai melatih di India pada pekan kedua atau bersamaan dengan digelarnya All England Open 2020 (11-15 Maret).
(*)
View this post on Instagram
Source | : | times of india |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |