SportFEAT.COM - Peluang Anthony Sinisuka Ginting pada All England Open 2020 langsung diperbincangkan usai Kento Momota dipastikan absen dari kompetisi tersebut.
Menjelang All England Open 2020, sebagian besar perhatian langsung tertuju kepada Anthony Sinisuka Ginting.
Hal ini tidak lepas dari momen kebangkitan Anthony Sinisuka Ginting dalam satu tahun belakangan.
Pada 2019 lalu, Anthony Ginting sukses memijak lima final.
Meskipun hasilnya selalu berakhir dengan gelar runner-up, prestasi tersebut sukses membuat peringkat dunia milik Anthony perlahan terus menanjak.
Performa Anthony semakin disorot setelah ia akhirnya melepas dahaga gelar dengan menjuarai Indonesia Masters 2020, Januari lalu.
Kontribusinya dalam mengantarkan tim putra Indonesia meraih trofi Kejuaraan Beregu Asia 2020 lalu pun menjadi puncaknya.
Baca Juga: Rudy Hartono dan 4 Pebulu Tangkis Asia Ini Raih Kesuksesan Besar Sepanjang Sejarah All England Open
Pemain jebolan klub SGS PLN Bandung tersebut saat ini resmi tercatat sebagai tunggal putra terbaik Indonesia dengan bertengger di peringkat ketiga dunia.
Peringkat tersebut merupakan peringkat tertinggi yang pernah Anthony raih sepanjang karier bulu tangkisnya.
Tidak cuma itu saja, keberhasilan Anthony menduduki posisi tiga dunia itu mengulang kesuksesan tunggal putra enam tahun silam.
Terakhir kali ada tunggal putra Indonesia yang mampu duduk di peringkat tiga dunia adalah Tommy Sugiarto pada 2014.
Kini semua mata seolah tertuju pada Anthony menjelang All England Open 2020, 11-15 Maret 2020 mendatang.
Terlebih, salah satu rival bebuyutan Anthony, Kento Momota dipastikan absen karena masih menjalani masa pemulihan pasca-kecelakaan di Malaysia.
Padahal, Anthony sendiri pernah berucap bahwa absennya Momota sama sekali tidak membuatnya lantas terlena dan bersantai ria.
Baca Juga: Alasan Historis dan Sarat Makna di Balik Penamaan Turnamen All England Open
"Momota tidak ikut, sehingga pada berpikir ini kesempatan, istilahnya begitu," ujar Anthony dikutip SportFEAT.com dari BolaSport.com.
"(Padahal) tidak cuma Momota, maksudnya semua pemain juga berat. Jadi hampir sama saja. Ada atau tidak adanya Momota sama saja," imbuhnya.
Apa yang dikatakan Anthony memang benar adanya.
Momota tidak bisa menjadi tolok ukur peluang Anthony selama gelaran All England Open 2020 nanti.
Terlebih, pada ajang BWF World Tour Super 1000 itu, Anthony masih memiliki rekor buruk selama tampil di All England Open.
Dari data yang didapat SportFEAT.com, sepanjang keikutsertaanya pada ajang All England Open, pemain kelahiran Cimahi itu sama sekali belum pernah berhasil menembus babak kedua.
Baca Juga: Dapat Wildcard MotoGP Catalunya 2020, Jorge Lorenzo Berpeluang Samai Rekor Valentino Rossi
Debut Anthony pada All England Open sendiri terjadi pada 2016 lalu.
Kala itu, format turnamen prestisius sekaligus tertua di dunia tersebut masih bertajuk Super Series dan mempertandingkan babak kualifikasi.
Pada edisi 2016, Anthony gagal melewati putaran kualifikasi usai kalah dari Sameer Verma asal India dengan skor 17-21, 13-21.
Adapun pada 2017, Anthony sukses lolos ke putaran pertama.
Namun, di babak 32 besar ia terjegal oleh Chou Tien Chen (10-21, 14-21).
Pun demikian pada dua edisi berikutnya, yakni All England Open 2018 dan 2019.
Pada All England Open 2018, Anthony terhenti di babak pertama karena kalah dari Tommy Sugiarto.
Adapun pada All England Open 2019, pemain 23 tahun itu kembali gagal melangkah lebih jauh setelah kalah di babak pertama dari Ng Ka Long Angus.
Berikut hasil penampilan Anthony Sinisuka Ginting sepanjang keikutsertaanya pada ajang All England Open.
TURNAMEN | BABAK | LAWAN | SKOR |
AE 2016 | Kualifikasi | Sameer Verma (India) | 17-21, 13-21 |
AE 2017 | R32 | Chou Tien Chen (Taiwan) | 10-21, 14-21 |
AE 2018 | R32 | Tommy Sugiarto | 14-21, 19-21 |
AE 2019 | R32 | Ng Ka Long Angus (Hong Kong) | 18-21, 21-13, 11-21 |
*) AE = All England
(*)
Source | : | BWF Tournament Software |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |