"Kami sudah lihat kalau Praveen ada masalah di non teknisnya, sementara Meli (Melati Daeva Oktavianti) dari segi pertahanannya. Dan di sini hampir kelemahan mereka tidak kelihatan.
"Praveen bisa fokus, kalau salah bisa tetap fokus. Meli juga pertahanannya bagus, nggak gampang mati," ucap Nova.
Pada laga final kemarin, Nova sebenarnya sempat mengkhawatirkan soal mental kedua pemain.
Apalagi servis Praveen sempat berkali-kali dianggap fault oleh hakim garis atau service judge.
Pelatih yang juga mantan pemain ganda campuran itu khawatir hal tersebut mengganggu kondisi mental Praveen maupun Melati.
Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Penampilan mereka semakin garang dan Praveen mampu memperbaiki cara servisnya agar selamat dari penialaian hakim garis.
"Untuk final tadi saya nggak takut soal pola mainnya, tapi lebih mentalnya, faktor psikologisnya. Terutama Meli, dia sering tegang kalau main di partai final. Apalagi ini All England. Tapi ternyata di luar dugaan, malah Meli yang luar biasa, dari babak awal hingga saat ini," ungkap Nova.
"Cuma memang sempat ada keganggu sebentar karena servisnya banyak difault. Tapi di game ketiga mereka bisa bangkit lagi," imbuhnya.
Highlights | ???????? Indonesian pair Jordan and Oktavianti produce an outstanding performance to win at the YONEX All England Open 2020 ????#HSBCBWFbadminton #HSBCRaceToGuangzhou #AllEnglandOpen2020 #YAE20 #WorldTour pic.twitter.com/ZCNh0pFfyE
— BWF (@bwfmedia) March 15, 2020
Berangkat sebagai pasangan unggulan kelima, Praveen/Melati sempat nyaris menelan kekalahan pada babak perempat final Jumat (14/3/2020) ketika berhadapan dengan unggulan kedua Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping.
Bagaimana tidak, Praveen/Melati yang kala itu gagal mengantongi gim pertama, sudah tertinggal jauh 10-18 pada gim kedua.
Akan tetapi, di poin kritis tersebut mereka berhasil menunjukkan kelas mereka.
Mental tak pantang menyerah diperlihatkan Praveen/Melati hingga berhasil meraup sembilan angka beruntun sebelum akhirnya membalikkan keadaan dan menang dengan skor akhir 15-21, 21-19, 21-19.
Baca Juga: Mantan Pemain Manchester United Sebut Pemain Sepak Bola Inggris Diperlakukan Seperti Babi
Nova Widianto pun berpesan agar Praveen/Melati mampu menjaga konsistensi mereka setelah menjadi juara All England Open 2020.
Ia juga meminta kepada Praveen/Melati untuk menjaga konsentrasi mereka sekalipun dalam keadaan unggul jauh dalam setiap laga.
"Secara pribadi saya juga ada rasa leganya. Dulu pas jadi pemain dua atau tiga kali masuk final tapi belum bisa juara. Hampir juara juga akhirnya gagal, padahal sudah unggul jauh 11-5. Jadi tadi (kemarin -red) saya ingatkan terus, unggul jauh harus tetap fokus," ucap Nova.
Source | : | Badminton Indonesia |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |