SportFEAT.COM - Salah satu penyebab kekalahan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto pada All England 2020 lalu rupanya disebabkan kondisi mereka yang tak prima.
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto meraih hasil di luar harapan mereka pada All England Open 2020.
Pasangan ganda putra yang kerap dijuluki Duo FajRi tersebut kandas di babak kedua All England Open 2020 setelah kalah dari Marcus Ellis/Chris Langridge (Inggris).
Kekalahan tersebut jelas mengubur impian Fajar/Rian sekaligus target dari PBSI.
Sebab sebelumnya, Fajar/Rian sendiri mengaku ingin melesat hingga ke laga puncak turnamen BWF World Tour Super 1000 itu.
Mereka pun sempat merasa tertantang dengan target yang diberikan PBSI untuk merengkuh gelar juara All England Open 2020.
Kini semuanya telah sirna.
Kekalahan Fajar/Rian dari Ellis/Langridge sendiri beberapa waktu lalu sempat dirasa cukup mengejutkan.
Pasalnya, mereka memiliki rekor keunggulan 2-0 kontra wakil tuan rumah tersebut.
Baca Juga: Di Balik Kegagalan Marcus/Kevin di All England 2020 Tersimpan Sekelumit Catatan Manis
Selain itu, performa Fajar/Rian sebenarnya sempat mengundang decak kagum setelah pada babak pertama mereka mampu menggilas pasangan Denmark, Mathias Boe/Mads Conrad-Petersen.
Namun begitu, rupanya ada fakta lain di balik kekalahan mereka.
Hal tersebut disampaikan oleh pelatih gadna putra PP PBSI, Herry Iman Pierngadi.
Herry IP menuturkan, bahwa kondisi kaki dari Muhammah Rian Ardianto ternyata sempat mengalami masalah.
"Kemarin sayang Fajar/Rian tampil di bawah performa terbaiknya. Saat itu, kaki Rian memang sedang bermasalah, jadi kecepatannya sedikit menurun," kata Muhammad Rian Ardianto dikutip SportFEAT.COM dari Badminton Indonesia.
Setelah menang meyakinkan dari Boe/Conrad-Petersen, Fajar/Rian memang justru kalah mudah dari Ellis/Langridge dengan skor 14-21, 15-21.
Meski ada faktor fisik yang kurang prima, Herry IP tak lupa menyoroti beberapa kelemahan lainnya seperti banyaknya unforced error yang dilakukan pasangan ganda putra peringkat enam dunia itu.
Selain itu, faktor tuan rumah dari lawan mereka juga turut menjadi salah satu tantangan tersendiri bagi Fajar/Rian.
"Terlepas dari itu memang pemain Inggris (Marcus Ellis/Chris Langridge) ini cukup baik. Mereka main di kendang sendiri, pertahanannya juga baik, nggak gampang ditembus," ungkap Herry IP.
"Sedangkan kemarin sayang Fajar/Rian tampil di bawah performa terbaiknya,"
"Ditambah juga kemarin menurut saya, Fajar banyak melakukan kesalahan yang tidak perlu," jelas pelatih yang akrab disapa Koh Herry tersebut.
Fajar/Rian sendiri tak berhasil mengulangi kesuksesan mereka pada edisi All England Open 2019.
Pada tahun lalu, Fajar/Rian sempat tampil fantastis dengan berhasil melesat hingga ke babak semifinal.
Dengan hasil tersebut, secara komprehensif Herry mengakui bahwa Fajar/Rian tampil menurun di ajang All England Open 2020 kali ini.
"Kalau dari hasil tahun lalu memang berbeda. Tahun lalu mereka di semifinal, tahun ini mereka di babak dua," kata Herry.
"Secara keseluruhan penampilan mereka bisa dibilang agak turun di All England tahun ini," tandasnya.
(*)
Lihat postingan ini di Instagram
Source | : | Badminton Indonesia |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |