Sebelumnya Melati Daeva Oktavianti mengatakan menjuarai turnamen All England adalah salah satu impiannya sejak kecil.
"Pastinya bangga banget bisa juara di sini. Karena ini kan salah satu cita-cita dan impian dari kecil," ucap Melati, seperti dikutip SportFEAT.com dari Badminton Indonesia.
"Siapa sih yang nggak mau juara All England. Semua pemain badminton kalau ditanya pasti maunya juara All England, Kejuaraan Dunia dan Olimpiade.
"Alhamdulillah bisa terwujud salah satu impianku,” kata Melati menambahkan.
Sementara itu, bagi Praveen Jordan, gelar juara di turnamen bulu tangkis tertua di dunia ini adalah kali kedua sepanjang kariernya.
Pemain yang akrab disapa Ucok ini juga pernah merengkuh trofi tersebut saat masih berpasangan dengan Debby Susanto pada 2014.
Tak hanya memberikan kesan indah bagi pasangan ganda campuran tersebut, gelar All England Open 2020 ternyata juga berdampak pada hal lain.
Dengan hasil tersebut, posisi Praveen/Melati di tabel ranking dunia juga berubah.
Baca Juga: Di Balik Kegagalan Marcus/Kevin di All England 2020 Tersimpan Sekelumit Catatan Manis
Praveen/Melati dipastikan naik satu setrip ke peringkat empat dari peringkat sebelumnya lima besar dunia ranking BWF.
Dalam rilis peringkat resmi yang dikeluarkan oleh BWF, ganda campuran terbaik tanah air itu menggeser wakil Jepang Yuta Watanabe/Arisa Higashino.
Saat ini, Praveen/Melati mengumpulkan 80.247 poin melampaui perolehan Yuta/Arisa yang baru mengumpulkan 75.883 poin.
Adapun peringkat satu dunia masih dikuasai wakil China Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong, yang mengumpulkan 109.002 poin.
View this post on Instagram
Source | : | BWF,Badminton Indonesia |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |