SportFEAT.COM - Klub Liga Super Malaysia Melaka United mendapat sanksi berupa pengurangan tiga poin oleh FAM karena menunggak gaji pemain.
Liga Super Malaysia merupakan salah satu kompetisi terbaik di kawasan Asia Tenggara.
Hal itu tak terlepas dari profesionalisme yang ditunjukkan oleh Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM).
FAM selaku otoritas tertinggi sepak bola Negeri Jiran telah membuat aturan ketat untuk klub-klub yang ingin berlaga di kompetisi resmi miliknya.
Salah satu yang menjadi sorotan FAM adalah terkait hak para pemain sepak bola.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Masih Bisa Main Sampai Lima Tahun ke Depan
Klub Liga Super Malaysia Melaka United adalah salah satu klub yang harus menerima sanksi karena ketegasan FAM tersebut.
Tim yang juga pernah beruji coba dengan Persib Bandung ini diketahui telah menunggak gaji para pemain dan staff pada Januari 2020 lalu.
Alhasil mereka harus mendapatkan hukuman oleh FAM berupa pengurangan tiga poin.
FAM melalui First Instance Body (FIB) juga telah mengkonfirmasi hal tersebut lewat sebuah video yang dikutip SportFEAT.com dari Bernama.
"Melaka United (MU) telah menyetujui rencana penyelesaian untuk saldo terhutang setelah menyelesaikan setengah dari total tunggakan pada 31 Januari," kata Sekjen FAM Stuart Ramalingan.
“Namun, belum ada pembayaran untuk saldo terutang yang dibuat oleh MU sesuai jadwal pembayaran yang telah mereka tetapkan dan jatuh tempo pada akhir bulan lalu.
"Mereka terbukti gagal menghormati jadwal pembayaran yang mereka setujui dan menetapkan diri untuk pengurangan tiga poin," ucapnya menjelaskan.
Baca Juga: Klub Swiss Pecat 9 Pemain Akibat COVID-19, Dua di Antaranya Mantan Penggawa Arsenal
Dengan pengurangan poin tersebut, posisi Melaka United di tabel klasemen sementara harus melorot ke peringkat sebelas.
Saat ini, tim besutan Ali Zainal Abidin tersebut baru mengoleksi enam poin dari empat laga yang telah dijalani.
Tak berhenti di situ, FAM bahkan akan kembali memberi sanksi tambahan bagi Melaka United andai kewajiban tersebut kembali tak dibayarkan sampai April 2020.
Tim berkostum hijau itu bisa saja kembali mendapatkan sanksi berupa pemotongan enam poin jika tak menyelesaikan masalah tunggakan gaji.
Baca Juga: Klub Sepak Bola Eropa Ramai-ramai Lakukan Tes COVID-19, Kontestan Liga Spanyol Ini Malah Menolak
Pada sisi lain, kondisi yang sama sebenarnya juga tengah dialami oleh kompetisi sepak bola nasional.
Beberapa waktu lalu, APPI selaku wadah bagi pesepak bola profesional Indonesia telah menggugat lima klub Liga 2 2020.
Mereka adalah PSMS Medan, PSPS Pekanbaru, Perserang Serang, Kalteng Putra, dan Mitra Kukar.
Berbeda dengan FAM yang tegas soal penunggakan gaji, PSSI selaku otoritas sepak bola Indonesia justru lebih lunak.
Kelima klub tersebut masih diperbolehkan mengikuti kompetisi meskipun masih menunggak gaji tanpa mendapatkan hukuman.
Baca Juga: Sebelum Era Mohamed Salah, Mesir Ternyata Miliki Satu Pemain yang Dipuja Bak Dewa
View this post on Instagram
Source | : | Bernama |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |