Bersama gadis berusia 25 tahun tersebut, Praveen sukses merebut titel All England keduanya setelah mengalahkan wakil Thailand di babak final.
Tak hanya itu, duet Praveen/Melati juga sempat memenangi dua gelar BWF Super Series lainnya yakni Denmark Open 2019 dan French Open 2019.
Pemilihan Melati Daeva sebagai rekan duet Praveen ternyata mampu mencuri perhatian komentator bulu tangkis terkenal Morten Frost Hanse,
Pria yang sempat menukangi tim Malaysia itu menilai duet Praveen/Melati sebagai pasangan yang sangat cocok artinya saling melengkapi.
Dilansir SportRFEAT.com dari akun Instagram @ftosport.co, hal itu ia sampaikan kala menjadi komentator di laga final All England Open 2020 bersama Gillian Clark.
Saat itu, Praveen/Melati keluar sebagai pemenang dengan mengandaskan wakil Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai, dengan skor 21-15, 17-21, 21-8.
"Saya pikir keputusan pelatih untuk memilih (Melati Daeva) Oktavianti bermain dengan Jordan adalah pilihan yang tepat. Terutama dalam hal..." ucap Morten Frost.
"Gaya bermain dan dinamis," sambung Gillian Clark.
"Ya, tetapi juga dalam hal komunikasi," imbuh Morten.
"Dan segala usaha yang dilakukan untuk menjadi pasangan yang kuat, Anda harus punya pengertian antara dua pemain dan saya selalu merasakannya," ujar Morten.
Baca Juga: Ganda Putra Malaysia Masih Belum Temukan Trik Jitu Taklukkan Marcus/Kevin
View this post on Instagram
Legenda bulu tangkis Denmark itu juga menyinggung ketika hasil minor yang didapatkan karena penampilan Praveen yang di bawah performa.
Mor menilai Melati Daeva Oktavianti mampu mengatasi keadaan tersebut dengan memberikan pengertian yang baik.
View this post on Instagram
Source | : | SportFEAT.com |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |