SportFEAT.COM - Pembekuan peringkat BWF tak bisa dipungkiri berimbas pada taget pemain yang menjalin kesepakatan dengan sponsor mereka.
BWF mengumumkan adanya pembukan peringkat dunia di seluruh nomor.
Langkah tersebut diambil guna melindungi peringkat pebulu tangkis dunia agar tidak terjun bebas di tengah masa hiatus turnamen akibat virus Corona.
Seperti diketahui, setelah All England 2020, BWF resmi menunda seluruh turnamen sampai bulan Juli 2020 mendatang.
Pembukan peringkat BWF ini pun menjadi langkah paling adil bagi seluruh pemain seluruh induk organisasi bulu tangkis tiap negara, termasuk PBSI.
"Saya rasa freeze rangking ini adalah keputusan yang bijak dari BWF," ucap Sekretaris Jenderal PBSI, Achmad Budiharto dilansir SportFEAT.com dari Badminton Indonesia.
Baca Juga: Ganda Putra Terbaik India Khawatir Belum Dapat Pengganti Flandy Limpele
Meski begitu, adanya pembekuan peringkat BWF tidak bisa dipungkiri ikut berimbas pada sponsor setiap pemain.
Beberapa poin kesepakatan sponsor dengan pemain diantaranya soal target peringkat dunia, jumlah turnamen yang diikuti dan gelar juara yang harus diraih.
Pemain saat ini tentu tidak bisa memperbaiki peringkat mereka karena adanya penundaan berbagai turnamen dan pembekuan peringkat samapi waktu yang belum ditentukan.
Baca Juga: Lee Chong Wei Siap Turun Tangan dalam Persiapan Lee Zii Jia ke Olimpiade Tokyo 2020
Untuk itu, PBSI kini tengah berusaha mencari solusi terbaik bagi para pemain pelatnas agar kesepakatan mereka tetap berjalan baik dengan sponsor yang telah mengontrak mereka.
"Kami bisa memahami ini menjadi concern bagi para pemain terkait kesepakatan dengan sponsor," kata Budiharto.
"PBSI juga akan membantu para atlet untuk mencari win-win solution ke pihak sponsor," imbuhnya.
Para pemain pelatnas PBSI memang menjalin kontrak sponsor secara individual sejak era kepemimpinan Gita Wirjawan.
Adapun untuk kontrak sponsor kumulatif, biasanya diterapkan pada ajang beregu terentu seperti Kejuaraan Beregu Asia, Kejuaraan Dunia Junior, Piala Sudirman, Piala Thomas dan Uber hingga SEA Games beregu.
(*)
Source | : | PBSI |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |