SportFEAT.COM - Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), memberikan syarat khusus agar program pelatihan nasional (pelatnas) bisa tetap berjalan.
Pandemi COVID-19 atau virus corona telah mengubah rencana beberapa cabang olahraga di Indonesia khususnya bulu tangkis.
Para atlet yang tergabung dalam Pelatnas Cipayung sebenarnya saat ini tengah menjalani persiapan untuk menghadapi Olimpiade Tokyo 2020.
Sayangnya program latihan yang sejatinya sudah dibuat harus direvisi lantara gelaran Olimpiade Tokyo mengalami penundaan hingga tahun depan.
Namun demikian, PBSI selaku otoritas tertinggi bulu tangkis tanah air membuat keputusan untuk tetap mempertahankan para atlet di lingkungan pelatnas.
Hal ini dilakukan juga sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona.
Baca Juga: Lee Chong Wei Sebut Penundaan Olimpiade Tokyo 2020 Untungkan Satu Sosok Ini
PBSI juga akan tetap menjalankan latihan di tengah pandemi virus yang pertama kali ditemukan di China tersebut dengan ketentuan khusus.
Ketentuan tersebut mengacu pada protokol kesehatan yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Kepastian tersebut juga telah disampaikan oleh PBSI saat ikut ambil bagian dalam Rapar Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komis X DPR pada Rabu (8/4/2020).
Dalam pertemuan tersebut, PBSI diwakili oleh Sekretaris Jenderal Achmad Budiharto dan pemain ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Selain sebagai bentuk pencegahan meluasnya COVID-19, keputusan itu diambil untuk menjaga kesehatan dan keselamatan para atlet.
Baca Juga: Ganda Putra Nomor Satu India Andalkan 2 Pelatih Asal Indonesia Menuju Olimpiade Tokyo 2020
Dilansir SportFEAT.com dari Badminton Indonesia, PBSI menilai bahwa atlet akan lebih aman jika berada di lingkungan pelatnas.
Ditinjau dari segi asupan makanan dan nutrisi atlet juga akan lebih terjamin.
Selain itu, program menjaga kebugaran atlet pun akan lebih mudah dilakukan saat mereka berada di pelatnas.
"Pada dasarnya kesehatan dan keselamatan atlet adalah yang utama. Pelatnas merupakan area karantina tertutup" ujar Achmad Budiharto.
"Kami akan tetap menjalankan ketentuan kesehatan dari pemerintah seperti physical distancing, PBSI pun sudah membuat protokol yang ketat terkait hal ini."
Pemberlakuan keputusan tersebut menurut rencana akan terbagi menjadi dua tahap.
Tahap pertama dimulai pada 13 April hingga akhir Mei 2020.
Pada tahap ini, PBSI menyebutkan bahwa program latihan hanya berjalan sebesar 40 persen dari biasanya, dan bertujuan untuk menjaga kebugaraan.
Baca Juga: Anthony Ginting dan Jonatan Masuk Radar Penilaian Lee Chong Wei Menuju Olimpiade Tokyo 2020
Adapun tahap kedua, akan dimulai pada 2 Juni, di mana pelatnas akan berjalan normal dengan program intensif untuk peningkatan performa.
"Kami juga memperhatikan masukan tentang PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), yang tidak membolehkan adanya kegiatan berkumpul lebih dari lima orang," ujar Achmad.
"PBSI akan meminta dispensasi lewat Kemenpora dan suratnya akan kami ajukan besok," katanya memungkasi.
View this post on Instagram
Source | : | Badminton Indonesia.org |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |