Namun demikian, Kabid Binpres PP PBSI, Susy Susanti turut mengingatkan para pemain muda agar tak lupa untuk tetap berlatih teknik-teknik tertentu.
Salah satunya adalah pukulan stroke.
"Latihan sekarang ini tetap ada, mencakup teknik dan fisik, tapi hanya untuk jaga performa, stroke akurasi saja," ucap Susy Susanti dilansir SportFEAT.com dari Badminton Indonesia.
Susy yang notabene juga mantan pemain tunggal putri Indonesia tersebut menjelaskan betapa pentingnya mematangkan teknik stroke khususnya bagi para pemain muda.
Aspek tersebut dianggap Susy menjadi hal paling penting mengingat para pemain akan absen berkompetisi cukup lama.
"Atlet muda memang harus tetap latihan stroke dan akurasi, karena di bagian ini mereka masih belum matang," ujar Susy.
"Sehingga mereka harus lebih konsisten latihan, agar feel akurasi dan stroke-nya tidak hilang setelah lama absen turnamen dan latihan intensif," imbuh peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 itu.
Baca Juga: Masa Bodoh Soal Umur, Pebulu Tangkis Ganda Campuran Malaysia Ini Justru Soroti Satu Hal
BWF sendiri sampai saat ini telah memutuskan untuk menunda sebanyak 13 rangkaian turnamen sampai bulan Juli 2020.
Baik dari kategori senior, junior maupun para badminton.
(*)
Lihat postingan ini di Instagram
Source | : | Badminton Indonesia |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |