Menyikapi hal tersebut, Persita nampaknya memiliki alasan tersendiri mengapa hanya memberikan gaji 10 persen.
Pihak mereka pun siap memaparkan penjelasan kepada PSSI.
"Sampai sekarang PSSI belum menghubungi kami terkait dengan pembayaran gaji yang kami lakukan kepada pemain yang hanya 10 persen tersebut," ucap manajer Persita I Nyoman Suryanthara dilansir SportFEAT.com dari Antara.
"Kami akan jelaskan secara detail mengapa kami hanya mampu membayar pemain 10 persen," ucapnya.
Baca Juga: Eks Lazio Dikorbankan Demi Suksesnya Rencana Pembentukan Skuad Ala David Moyes
SK PSSI terkait pembayaran gaji maksimal 25 persen berlaku dari Maret sampai Juli 2020.
I Nyoman Suryanthara menuturkan bahwa pada Maret kemarin, Persita telah membayarkan gaji secara full kepada pemain.
"Karena dalam keputusan PSSI maksimalnya 25 persen, dan kami menggaji 10 persen karena telah membayat full untuk bulan Maret (2020)," jelas Nyoman.
Kompetisi Liga 1 dan Liga 2 sendiri masih akan diliburkan sampai sekitar Juli 2020 nanti.
Namun begitu, rentang waktu tersebut kemungkinan bisa berubah-ubah seiring dengan situasi pandemi virus Corona di Indonesia.
(*)
Lihat postingan ini di Instagram
Source | : | Antara |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |