SportFEAT.COM - Pelatih Juventus Maurizio Sarri mengaku rindu dengan Liga Inggris, tetapi ia justru sempat mengungkap fakta sering berselisih paham dengan para pemain Chelsea.
Pelatih Juventus, Maurizio Sarri belum lama ini menyebut bahwa ia merindukan atmosfer kompetisi Liga Inggris.
Akan tetapi, kerinduan Maurizio Sarri terhadap Liga Inggris tersebut sepertinya hanya sebatas ucapan.
Pasalnya Maurizio Sarri mengungkap bahwa meski ia rindu dengan Liga Inggris, ia tak mau lagi tinggal di tanah Britania Raya tersebut.
Baca Juga: Pemain Masa Depan Barcelona Ini Malah Dikurung meski Bermain Apik, Kok Bisa?
Dalam pengakuannya tersebut, Sarri ternyata juga membongkar kenangan masa lalu dengan Chelsea.
Maurizio Sarri memang punya pengalaman melatih Chelsea.
Namun pengalaman melatih Chelsea tersebut rupanya sempat diwarnai beberapa konflik.
"Semakin tinggi posisi kita, semakin sulit pula untuk menjalin hubungan baik dengan para pemain," ucap Sarri dilansir SportFEAT.com dari Football Italia.
Sarri menuturkan bahwa ia memang bukan sosok pelatih yang kerap memuji para anak didiknya.
Sebaliknya, karakter pelatih asal Italia tersebut lebih banyak memberitahu kesalahan-kesalahan pemain.
Sarri juga menyebut bahwa ia kerap berselisih paham dan tak akur dengan beberapa pemain Chelsea.
"Saya bukan orang yang banyak mentolerir pemain. Saya lebih banyak membicarakan kesalahan mereka dan sedikit sekali menyebut hal-hal baik yang mereka lakukan," kata Sarri.
Baca Juga: Rindu Sepak bola, Tenaga Medis di Italia Gunakan APD dengan Nomor dan Nama Pemain Legenda AS Roma
"Saya punya konflik dengan para pemain Chelsea, tapi begitu saya bilang bahwa saya akan pergi, banyak dari mereka yang menangis," ucap Sarri.
Kendati demikian, bukan berarti Sarri antipati dengan Chelsea ataupun Liga Inggris.
Sarri menyebut meski kerap kali berkonflik, ia tetap menjaga hubungan baik dengan para pemain.
Di sisi lain, Sarri menuturkan bahwa sifatnya yang blak-blakan sedikit banyak mulai dipahami pemain dan para mantan anak didiknya.
Beberapa pemain yang akan pensiun, dituturkan Sarri, justru menghampirinya dan bertanya soal tips melatih darinnya.
"Saya pikir itu (sifat Sarri -red) punya efek besar. Mereka belajar untuk menghargai siapa saya. Saya rasa ada dari mereka yang mengingat betul karakter saya," kata Sarri.
"Beberapa dari mereka yang ingin pensiun kadang tanya kepada saya tentang tips melatih. Ada pula yang ingin bergabung menajdi staf saya selama satu tahun, bahkan ada yang datang personal untuk curhat masalah keluarga seperti istri dan anak," imbuhnya.
Selama menukangii Chelsea, Maurizio Sarri sukses membawa The Blues lolos kualifikasi liga Champions 2019/20.
Selain itu, Sarri juga berhasil mengantarkan Chelsea memenangi Liga Europa 2018/19.
(*)
Baca Juga: Ganda Putra Nomor Satu Malaysia Sibuk Cari Resep Kalahkan Marcus/Kevin
Source | : | Footbal Italia |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |