SportFEAT.COM - Presiden BWF, Poul-Erik Hoyer Larsen kembali mengungkit wacana perubahan sistem skor 21x3 dalam kompetisi internasional bulu tangkis.
Di tengah jeda kompetisi bulu tangkis akibat virus Corona, BWF rupanya justru memikirkan hal lain.
Bukan cuma soal penjadwalan ulang turnamen yang banyak tertunda, melainkan juga menyoroti tentang perubahan sistem skor
Wacana perubahan sistem skor dari 21x3 menjadi 11x5 memang pernah digaungkan oleh BWF sekitar 2018 lalu.
Baca Juga: Sempat Dilema, Ini Alasan Maverick Vinales Lebih Pilih Yamaha Ketimbang Ducati
Namun, kala itu wacana tersebut batal diwujudkan lantaran banyak yang menolak, baik dari pemain atau induk organisasi sebagian besar negara.
Kini dua tahun kemudian, wacana utuk mengubah sistem skor 21x3 kembali muncul dan dilontarkan oleh Presiden BWF, Poul-Erik Hoyer Larsen.
Poul-Erik Hoyer Larsen menuturkan bahwa ia masih belum menyerah untuk mewujudkan wacana perubahan sistem skor.
Menurut Hoyer Larsen yang juga mantan pemain tunggal putra Denmark tersebut, perubahan sistem skor di bulu tangkis diperlukan untuk mengangkat derajat kompetisi tersebut.
Bagi Hoyer Larsen, adanya perubahan sistem skor nantinya bisa semakin meningkatkan daya saing bulu tangkis di kompetisi internasional.
"Ada satu hal yang saya pikirkan, saya ingin mengubah sistem skor sekarang ini," ucap Poul-Erik Hoyer Larsen dilansir SportFEAT.com dari Sport TV2 Denmark.
"Saya rasa selama ini kita terlalu kuno, kita jadi stagnan," imbuhnya.
Sementara itu, beberapa pemain top dunia sendiri sudah pernah mengutarakan ketidaksetujuannya dengan perubahan sistem skor 11x5.
Salah duanya adalah Viktor Axelsen dan Lin Dan.
"Pasti akan pelan dan membosankan sekali sistem skor seperti itu. Saya lebih menikmati sistem skor yang sekarang," kata Viktor Axelsen.
"Saya tidak suka. Saya tidak berpikir membuat perubahan seperti itu akan berdampak bagus bagi permainan bulu tangkis. Saya tidak merasa ada yang salah dengan sistem skor sekarang," ucap Lin Dan.
Sistem skor 21x3 sendiri merupakan sistem skor terbaru di era kompetisi bulu tangkis sepanjang sejarah.
Sistem skor yang sudah memakai sistem reli poin ini pertama kali resmi diterapkan sejak 2006 silam.
Bulu tangkis sendiri pernah mengalami beberapa kali perubahan sistem skor.
Sepanjang sejarah, kompetisi bulu tangkis pernah menggunakan sistem skor 15x3 dan 11x3 bahkan 7x5.
Poul-Erik Hoyer Larsen menyadari bahwa wacana tersebut untuk saat ini tak akan mudah terwujud andai ia tak mendapat dukungan dari pihak-pihak yang kuat.
"Saya masih harus membutuhkan dua atau tiga suara besar untuk mewujudkannya. Saya sebenarnya sudah dapat dukungan secara pribadi, tapi saya tidak yakin itu bisa cukup," ucap peraih medali emas Olimpiade Atlanta 1996 itu.
"Kalau saya cuma sendirian, sepertinya akan sulit," imbuh Hoyer Larsen.
(*)
Source | : | Sport.tv2.dk |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |