Insiden yang terjadi kala itu melibatkan Zinedine Zidane dan juga Marco Materazzi yag berujung pada kartu merah untuk kapten Timnas Prancis tersebut akibat menanduk dada Materazzi.
Dikisahkan oleh Materazzi bahwa semenjak insiden tersebut dirinya menjadi figur yang dibenci oleh rakyat Italia.
"Zidane dibela seluruh Prancis tetapi saya justru seperti dibunuh rekan satu negara sendiri," ujar Materazzi dilansir SportFEAT.COM dari Goal.
Baca Juga: Bukan karena Hoki, Ini Alasan Anders Antonsen Selalu Kenakan Headband di Pertandingan
Materazzi sendiri justru menganggap warga Italia yang membencinya itu bukanlah warga Italia sejati.
Sebab menurutnya dirinya telah berjasa mengharumkan nama Italia di kancah dunia dengan membawa negaranya tersebut menjadi kampiun Piala Dunia.
Bukannya menyesal, Materazzi justru menganggap reaksi dari Zidane adalah berlebihan.
"Saya mengatakan beberapa hal bodoh yang seharusnya tidak memicu reaksi seperti itu," ucap eks pemain Inter Milan itu.
"Di lapangan apapun di Roma, Napoli, Milan atau Paris, Anda mendengar hal-hal yang jauh lebih buruk," ujar Materazzi.
Baca Juga: Petarung Veteran Ini Sebut UFC Sengaja Lindungi Khabib Nurmagomedov Biar Tidak Kalah
Materazzi juga memberikan klarifikasi bahwa sebenarnya yang dia katakan bukanlah hinaan untuk Ibu Zidane melainkan untuk saudara perempuannya.
"Saya berbicara tentang saudara perempuannya, bukan ibunya seperti yang dilaporkan beberapa surat kabar,"
"Ibu saya meninggal ketika berusia 15 tahun, jadi saya tidak akan pernah begitu merendahkannya," tutup Materazzi.
View this post on Instagram
(*)
Source | : | Goal dan berbagai sumber |
Penulis | : | Ridwan Budiman |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |