"Kami tahu beberapa negara sudah kembali menggelar latihan dalam skala kecil, dan tentu saja, kalau memungkinkan pun kami juga ingin melakukannya," ucap Kenny Goh dilansir SportFEAT.com dari The Star.
"Tapi saat ini kami belum bisa karena kebijakan pemerintah kami, keselamatan dan keamanan pemain menjadi prioritas kami saat ini," imbuh Kenny.
Lebih lanjut, Kenny Goh menuturkan bahwa saat ini pihaknya sedang berupaya mendiskusikan wacana untuk tetap mendapat lampu hijau dalam menggelar latihan.
Baca Juga: Jelang Olimpiade Tokyo 2020, Viktor Axelsen Sudah Dapat Dua Kado Manis Tahun Ini
"Kami telah membahas masalah ini dengan Dewan olahraga Nasional (NSC) Malaysia dan mengusulkan agar pelatihan dilakukan tapi dalam prosedur operasi standar (SOP) yang diberikan," ucap Kenny.
"Diantaranya ada SOP soal pembatasan jumlah pemain dan pelatih di lapangan latihan, berlatih dengan menjaga jarak dan semua pemain akan kembali menjalani uji tes sebelum diixinkan melakukan latihan," kata dia.
Andaikan usulan tersebut berhasil, BAM telah berencana untuk memprioritaskan para pemain yang diprediksi lolos Olimpiade Tokyo 2020.
Baca Juga: Pemain Ganda Putri Indonesia Rasakan Dampak Positif Pandemi COVID-19, Kok Bisa?
"Jumlah pemain kami ada 120 pemain dan pelatih dari seluruh departemen, termasuk tim junior. Sedangkan pemain yang diprediksi ikut Olimpiade hanya 20 persen dari jumlah itu," jelas Kenny.
"Tidak boleh ada waktu yang disia-siakan, akan memakan waktu cukup lama bagi mereka agar bisa mendapatkan kembali peak performance mereka dan kondisi fisik optimal setelah lama absen berkompetisi,"
"Meski sampai Agustus 2020 nanti tidak ada turnamen apapun, mereka tetap memiliki banyak hal yang harus dilakukan," tandasnya.
(*)
Source | : | the star |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |